Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Jum'at, 23 Juli 2021 | 14:25 WIB
RSUD Panembahan Senopati Bantul, DIY - (ANTARA/Hery Sidik)

SuaraJogja.id - Sebanyak 130 pegawai di RSUD Panembahan Senopati Bantul terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah tersebut baik pegawai medis atau pun non medis.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Agus Budi Raharja menuturkan, dari 130 pegawai rumah sakit yang terjangkit virus corona, 60 orang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman).

"Ada 60 pegawai baik yang medis atau non medis sedang isoman karena terpapar Covid-19," ungkapnya pada Jumat (23/7/2021).

Diakuinya, banyaknya pegawai yang terpapar Covid-19 berimbas pada pelayanan rumah sakit. Pasalnya, jumlah sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati berkurang.

Baca Juga: Sambangi Rumah Bocah Pencari Botol Bekas yang Viral, Anggota DPRD Bantul Upayakan Bantuan

"Banyak SDM yang sedang isoman tentu mengganggu pelayanan kepada pasien," katanya.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi supaya tidak bertambah jumlah pegawai yang tertular Covid-19, dia berharap agar vaksin dosis ketiga untuk tenaga kesehatan (nakes) bisa segera dilaksanakan. Hal ini tidak lepas dari Covid-19 varian Delta yang mudah menular.

"Semoga vaksin dosis ketiga (booster) untuk nakes segera datang agar tidak terpapar varian Delta," terangnya.

Terpisah, Kepala Bagian Humas RSUD Panembahan Senopati, Siti Rahayuningsih menyampaikan bahwa hampir sebagian besar pegawainya menjalani isoman di rumahnya masing-masing. Kalau ada pegawai yang harus dirawat, itu lantaran sedang hamil.

"Sehingga kalau ada karyawan perempuan yang sedang hamil tentu butuh perawatan. Apabila kondisi klinisnya mulai membaik maka akan dipulangkan lalu isoman di rumah," kata dia.

Baca Juga: Penyekatan Selama PPKM Darurat di Bantul Diklaim Efektif Tekan Mobilitas Masyarakat

Menurut Siti, semisal ada pegawai yang terjangkit virus corona namun bergejala sedang atau berat juga akan dirawat.

"Karena mungkin dia punya penyakit penyerta (komorbid). Lalu kalau kondisi klinisnya sudah bagus, juga akan disuruh pulang untuk isoman," katanya.

Pengurangan SDM, lanjutnya, mengganggu pelayanan terhadap pasien. Sehingga pihaknya harus pandai-pandai dalam memaksimalkan SDM yang ada.

"Kemarin kami juga telah merekrut relawan. Relawan dipakai ketika ada beberapa SDM yang harus istirahat, jadi mereka siap untuk back up," imbuhnya.

Load More