SuaraJogja.id - Kasus bunuh diri dengan cara gantung diri di Gunungkidul kembali bertambah. Tadi pagi, Senin (26/7/2021), Nar (65), warga Pedukuhan Kadisobo, Kalurahan Girimulyo, Kapanewon Panggang, ditemukan tewas tergantung di pohon tayuman menggunakan tali tambang.
Gantung diri yang dilakukan oleh Nar tersebut merupakan kasus bunuh diri yang ke-29 untuk tahun ini. Angka tersebut nyaris sama dengan total kasus bunuh diri di Gunungkidul yang terjadi selama tahun 2020 yang lalu, yakni 30 kasus.
Kapolsek Panggang AKP Mujiman menjelaskan bahwa aksi bunuh diri tersebut diketahui sekira pukul 05.00 WIB. Saat itu salah satu tetangga korban bernama Bardiyem hendak mencari ayam miliknya di sekitar rumah korban. Saat melakukan pencarian, saksi justru melihat sesuatu yang tergantung disebuah pohon.
"Setelah didekati, sosok tersebut adalah orang gantung diri, Bardiyem kemudian memberi tahu tetangga sekitar," ujar Mujiman.
Saat dipastikan yang bersangkutan adalah Nar, warga melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Panggang.
Mendapat laporan, jajaran Polsek Panggang bersama petugas puskesmas kemudian menuju lokasi untuk melakukan evakuasi dan pemeriksaan. Usai dilakukan pemeriksaan, petugas tidak menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan di sekujur tubuh Nar.
Diperkirakan korban sudah meninggal dua jam sebelum ditemukan. Kejadian tersebut murni karena bunuh diri. Dari keterangan keluarganya, yang bersangkutan mempunyai riwayat penyakit menahun nyeri di kaki.
"Jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarganya untuk dimakamkan," terangnya.
Kasubag Humas Polres Gunungkidul Iptu Suryanto mengatakan, hingga akhir bulan Juli ini angka bunuh diri di Gunungkidul telah mencapai 29 kasus. Jumlah tersebut memang cukup memprihatinkan karena nyaris sama dengan kasus bunuh diri tahun 2020 yang lalu.
"Tahun kemarin setahun 30 kasus. Tahun ini baru setengah tahun sudah 29 kasus," paparnya.
Baca Juga: Berita Covid-19 Bisa Bikin Stres hingga Depresi, Ini Saran Psikolog untuk Mengatasinya
Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat berat dan penuh tekanan, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Ditawar Rp22 Juta, Sepeda Motor Yamaha FIZ R Tahun 2002 Tak Dilepas Pemiliknya
-
Mempelai di Gunungkidul Positif Covid19, Akad Nikah Ditunda Hajatan Dibubarkan
-
Diselenggarakan Wakil Satgas Kalurahan, Hajatan di Gunungkidul Dibubarkan Satgas Kapanewon
-
Ibu Hamil Positif Covid-19 Meninggal Usai Melahirkan, Bingung Cari RS di Jogja Penuh Semua
-
Viral Penampakan Ikan Raksasa di Pantai Gunungkidul, Begini Penjelasan BKSDA Yogyakarta
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag Memanas, KPK Sasar Pengelola Travel Umroh di Jogja
-
Malioboro Bebas Emisi, Bentor segera Dihapus, Becak Listrik jadi Pengganti
-
UGM Gebrak Dunia Industri, Rektor Ova Emilia Ungkap Strategi Link and Match yang Tak Sekadar Jargon
-
Waspada! Gelombang ISPA Terjang DIY: Lebih dari 11.000 Kasus Akibat Cuaca Ekstrem
-
Jangan Sampai Hilang! Sleman Digitalisasi Naskah Kuno: Selamatkan Warisan Budaya untuk Generasi Mendatang