SuaraJogja.id - Ketersediaan oksigen medis di Yogyakarta masih sangat minim dalam beberapa waktu terakhir. Penambahan kasus positif Covid-19 yang tinggi disinyalir menjadi salah satu penyebabnya.
Tidak ingin hanya diam melihat situasi serba kritis ini, Febfi Setyawati (27) menginisiasi sebuah gerakan yang bertajuk Info Oksigen Jogja. Bersama rekan-rekannya, Febfi tidak hanya membagikan info ketersediaan oksigen di wilayah DIY tapi turut ikut berburu oksigen medis ke berbagai wilayah.
"Awalnya kita hanya menyediakan info yang membutuhkan oksigen gitu bisa beli di sini gitu. Namun ternyata walaupun sudah ada infonya, barangnya nggak ada, kosong. Jadinya, selain digunakan untuk membagikan info tempat penjualan oksigen, kita juga meluncur ke situ," kata Febfi saat dihubungi wartawan, Senin (25/7/2021).
Febfi menjelaskan saat ini gerakan tersebut aktif membantu masyarakat mencarikan oksigen melalui grup WhatsApp dan Telegram. Dari grup-grup tersebut, terlihat bagaimana kebutuhan masyarakat terkait oksigen medis memang sangat tinggi.
Bagaimana tidak, grup yang baru dibuat sejak awal Juli 2021 lalu itu hingga saat ini sudah diisi lebih kurang 3.500 orang.
Namun tidak sedikit dari ribuan orang yang mencari oksigen tersebut harus meninggalkan grup tersebut. Pasalnya pasien atau salah satu anggota keluarga mereka yang membutuhkan oksigen sudah tidak terselamatkan lagi.
"Jadi ada beberapa lebih dari 5 orang kesulitan mencari oksigen di rumah akhirnya meninggal dunia. Lalu memberi info, ngapunten saya keluar dari grup karena pasien meninggal dunia, ada beberapa yang seperti itu kondisinya," tuturnya.
Febfi menjelaskan setidaknya terdapat 24 toko atau agen oksigen di DIY. Namun dari jumlah itu tidak semuanya selalu memiliki stok ketersediaan oksigen.
Jika memang adapun ketersediaan tersebut juga tidak akan bertahan lama. Kondisi itu membuat sejumlah toko memilih untuk tidak buka dalam jangka waktu tertentu.
Baca Juga: Penggerebekan Tabung Oksigen Palsu di Sebuah Hotel Kawasan Taman Sari
"Misalnya, kemarin buka ada 5 toko yang buka, lalu sejam dua jam langsung habis. Nggak ada yang buka terus ready sehari full itu nggak ada," ucapnya.
Kondisi tersebut tidak ideal dengan permintaan kebutuhan yang selalu masuk hampir setiap 5 menit sekali. Menurutnya saat kondisi saat ini ada dua toko saja yang bisa menyediakan oksigen sudah suatu keajaiban.
"Ini tadi ada dua toko [oksigen] yang buka pas siang. Ini juga sudah suatu kejadian langka," sambungnya.
10 tabung untuk kebutuhan darurat
Lebih jauh Febfi menuturkan memang selalu menyiapkan 10 tabung oksigen yang dipunya untuk kondisi darurat. Oksigen medis yang diperoleh dari hasil memanfaatkan dana yang terkumpul dari donatur via platform penggalanan dana sebuah yayasan itu akan sangat selektif digunakan.
Diungkapkan Febfi, ada sejumlah kriteria pasien yang ditentukan sebelum bisa melakukan peminjaman tabung oksigen ini.
Berita Terkait
-
Penggerebekan Tabung Oksigen Palsu di Sebuah Hotel Kawasan Taman Sari
-
Imbauan Menteri Muhadjir Minta Perusahaan Pinjamkan Tabung Oksigen ke Pasien Covid-19
-
Ibu Hamil Cianjur Meninggal Dunia Sesak Nafas karena Tak Dapat Oksigen
-
Timbun Alat Kesehatan dan Edarkan Sabu, IF Diancam Hukuman Mati
-
Cara Meningkatkan Saturasi Oksigen Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri di Rumah
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
DIY Darurat PHK, Apindo: Subsidi Upah Harus Lebih Besar dan Panjang
-
Rp5,4 Miliar untuk Infrastruktur Sleman: Jembatan Denokan Hingga Jalan Genitem Kebagian Dana
-
Petugas TPR Pantai Bantul Merana: Tenda Bocor, Panas Terik, Hingga Risiko Kecelakaan
-
Misteri Bayi Terlantar di Rongkop: Mobil Sedan Diduga Terlibat, Polisi Buru Pelaku
-
DANA Kaget: Saldo Gratis Menanti Anda, Amankan Sebelum Kehabisan di Sini