SuaraJogja.id - Para pelaku wisata di Pantai Selatan Kabupaten Gunung Kidul mulai mengibarkan bendera putih. Pahlawan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini mengaku sudah putus asa dengan kondisi yang membuat hidup mereka kian terjepit.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Nasyarakat (PPKM) yang dilaksanakan oleh pemerintah membuat mereka semakin terpuruk. Jumlah pemilik usaha mulai mengibarkan bendera putih tersebut terlihat di Pantai Baron ataupun di Pantai Indrayanti
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Baron, Awanto Subaryono mengaku sengaja mengibarkan bendera putih, karena sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk tetap bertahan hidup di tengah pandemi covid-19 seperti sekarang ini. Penutupan semua objek wisata membuat usaha mereka mati.
"Sudah satu bulan kami tidak mendapat penghasilan,"paparnya, Sabtu (31/7/2021).
Baca Juga: Tingkat Kematian Pasien Isoman Tinggi, Pemkab Gunungkidul Aktifkan Shelter Wanagama
![Sejumlah perahu nelayan di Gunungkidul rusak dihantam gelombang tinggi, Rabu (26/5/2021). [Kontributor / Julianto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/05/26/93435-perahu-nelayan-gunungkidul.jpg)
Di satu sisi mereka harus tetap bertahan hidup. Bagi mereka yang yang memiliki lahan sementara beralih bercocok tanam ataupun menekuni profesi yang lain. Tetapi bagi mereka yang menggantungkan hidupnya hanya dari sektor pariwisata tentu harus memutar otak untuk tetap bertahan hidup.
Satu-satunya cara adalah dengan menjual aset yang mereka miliki. Bahkan penjualan aset mereka pun kini sudah tidak mampu lagi untuk membiayai hidup mereka. Sebagian besar dagangan merekapun kini sudah ludes untuk dikonsumsi sendiri.
Di Pantai Baron saat ini ada 560 orang pedagang yang selama ini aktif menjajakan dagangannya. Mereka kian terjepit karena pemerintah tidak pernah memberikan solusi terkait dengan kebijakan-kebijakan larangan untuk berwisata. Pemerintah seolah melakukan pembiaran terhadap para pelaku wisata untuk bertahan hidup.
" bantuan itu sama sekali belum pernah kami terima hanya dulu sekali waktu Lockdown awal dulu. Itu bantuannya beras dan minyak setelah itu tidak ada sama sekali,"tuturnya.
Di Pantai Baron pedagang atau pengusaha yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) semuanya telah mengibarkan bendera putih. Sementara yang tergabung dalam pokdarwis memang baru beberapa yang memasang bendera putih.
Baca Juga: Dihantam Gelombang Tinggi, Sejumlah Warung Di Pantai Selatan Gunungkidul Rusak
Awanto juga mengaku banyak mendapat keluhan dari pokdarwis-pokdarwis lain yang ada di Gunung Kidul. Mereka mengancam akan melakukan aksi turun ke jalan Jika pemerintah tidak memberikan solusi kepada para pelaku wisata.
Berita Terkait
-
Gili Trawangan, Wisata Incaran Turis Lokal Maupun Mancanegara di Lombok
-
5 Tempat Wisata Eksotis di Pangandaran, Eks Menteri Susi Singgung Harta Tiket Masuk
-
WKND Market, Hiburan Murah Akhir Pekan Ala PIK 2
-
Kritik terhadap Sistem Feodalisme, Ulasan Novel Gadis Pantai
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta