SuaraJogja.id - Kebutuhan masyarakat akan imun di tengah pandemi Covid-19 sangat penting. Salah satunya dengan rutin mengonsumsi sayur-sayuran guna meningkatkan imun.
Suryanto (40) seorang petani di Jalan Samas, Padukuhan Palihan, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul sukses berbisnis sayuran labu. Ada tiga jenis labu yang ditanam: labu kuning (cucurbita moschata), labu kabocha (cucurbita maxima L), dan labu madu (butternut pumkin).
"Harga labu kuning per kilonya Rp10 ribu. Untuk labu kabocha dan labu madu Rp20 ribu per kilonya," jelas Suryanto pada Rabu (11/8/2021).
Menurut Suryanto, labu-labu itu banyak dicari orang saat pandemi seperti ini. Sebab, gizi yang terdapat dalam labu bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
"Terutama labu madu yang paling banyak dicari karena gizinya bisa meningkatkan daya tahan tubuh," katanya.
Sampai saat ini labu-labu itu baru dijual ke sejumlah pasar tradisional yang ada di Bantul. Dia belum bisa memenuhi permintaan dari swalayan yang ingin membeli labu-labunya.
"Stok bahannya terbatas dan belum banyak petani yang menanam labu ini, sehingga saya belum bisa memenuhi permintaan dari swalayan," paparnya.
Ia pun sudah berupaya untuk mendatangkan labu dari petani lain, tapi jumlah pemasoknya berkurang.
"Saya mau coba datangkan labu dari petani lain tapi jumlah pemasoknya belum mencukupi," kata dia.
Baca Juga: Satgas Klaim Pasien Covid-19 Sembuh di Bantul 1.611 Orang
Di lahan seluas kurang lebih seribu meter persegi, Suryanto menanam bibit ketiga jenis labu tersebut. Awalnya dia menanam itu untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
"Tadinya saya menanam labu ini untuk mencukupi kebutuhan sayur keluarga saya. Lalu saya jual ternyata banyak yang membeli," ucapnya.
Untuk menanamnya tidak terbilang rumit, menurutnya, bibit labu hanya perlu ditanam di tanah atau polybag. Kemudian kalau mau diberi pupuk kandang juga bisa.
"Tidak usah disemprot pestisida pasti akan panen. Jangka waktu panennya 70 hari," imbuhnya.
Omzet penjualan labu hasil panen per kwintalnya bisa mencapai Rp2 juta lebih. Sedangkan dari sisi biaya operasional hanya Rp500 ribu.
"Sebenarnya sangat untung kalau menanam labu ini, tapi ternyata belum begitu populer di kalangan petani," ujarnya.
Berita Terkait
-
Satgas Klaim Pasien Covid-19 Sembuh di Bantul 1.611 Orang
-
Empat Anak di Bantul Jadi Yatim Piatu Akibat Covid-19, Bupati: Kami Akan Beri 3 Jaminan
-
Besok Diprediksi Gelombang Tinggi, Puluhan Perahu Nelayan Dipindah ke Tempat yang Aman
-
Pria Bantul Ini Tawarkan Jasa Antar-Jemput Pasien Covid-19, Rela Dibayar Seikhlasnya
-
Nekat Rayakan Malam 1 Suro, Petugas Gabungan Bubarkan Kerumunan di Pantai Parangkusumo
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
DIY Darurat PHK, Apindo: Subsidi Upah Harus Lebih Besar dan Panjang
-
Rp5,4 Miliar untuk Infrastruktur Sleman: Jembatan Denokan Hingga Jalan Genitem Kebagian Dana
-
Petugas TPR Pantai Bantul Merana: Tenda Bocor, Panas Terik, Hingga Risiko Kecelakaan
-
Misteri Bayi Terlantar di Rongkop: Mobil Sedan Diduga Terlibat, Polisi Buru Pelaku
-
DANA Kaget: Saldo Gratis Menanti Anda, Amankan Sebelum Kehabisan di Sini