Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 14 Agustus 2021 | 11:26 WIB
Gunung Merapi memuntahkan guguran lava pada Senin (26/7/2021). - (SuaraJogja.id/HO-BPPTKG)

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," imbuhnya.

Selain itu masyarakat juga diminta untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.

Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.

Baca Juga: Istri Pemulung Keguguran lalu Meninggal Divonis Covid-19 dan 4 Berita SuaraJogja

Terkait dengan hujan abu tipis yang terjadi di sejumlah wilayah akibat erupsi, kata Hanik itu merupakan hal yang wajar. Namun itu bukan menjadi acuan utama untuk menaikkan status.

Pada pengamatan terbaru awan panas guguran dari Merapi kembali muncul pada Sabtu (14/8/2021) tepatnya pukul 7.40 WIB. Saat itu tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 mm dan durasi 158 detik serta berjarak luncur 2.000 meter ke arah barat daya.

Jika melihat pengamatan pada periode enam jam sebelumnya tepatnya pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB hari ini, hanya teramati sejumlah guguran lava. Tercatat ada 4 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak maksimal 1.200 meter.

Load More