SuaraJogja.id - Pegiat seni dan budaya merupakan salah satu kelompok masyarakat yang terdampak serius selama masa pandemi Covid-19. Seniman-seniwati di berbagai daerah tidak bisa pentas hingga nyaris tidak bekerja sesuai keahliannya. Seluruh aktivitas seni berhenti, mengakibatkan sumber penghasilan tidak ada.
Melihat ketidakjelasan kapan pandemi berakhir, sejumlah tokoh pegiat seni Bantul, DI Yogyakarta, berinisiatif membuat kolaborasi untuk menghidupkan seni dan budaya melalui saluran online. Komunitas seni Seneng Gojek Kawulo Bantul alias Sego Katul, berkolaborasi dengan Paguyuban Warga Kabupaten Bantul (Warkaban), meluncurkan pentas seni budaya secara daring.
Pentas seni hybrid berlangsung Senin (16/8/2021) malam, bertepatan malam peringatan HUT ke-76 Kemerdekan RI. Sejumlah seniman lawak (komedi), ketoprak, musik, tembang pentas bersama secara live streaming di Youtube dan Facebook Live. Hasilnya, ratusan penonton menyaksikan siaran langsung tersebut, yang dinikmati dari berbagai wilayah lintas provinsi.
Hadir menyemarakkan pentas online perdana Sego Katul, komedian Aldo Iwak Kebo, Pakde Jojon, Rini Widiyastuti, Pur Bonsai, Sihono, Pak Dukuh Fuad, Uud, Pursegi Panjang dan lain-lain. Guyon selama dua jam mengambil lakon Keris Perjuangan.
Baca Juga: Pegiat Seni Ludruk Tobongan Minta Diijinkan Pentas Secara Virtual
Koordinator Komunitas Sego Katul Aldo Iwak Kebo menyambut gembira kolaborasi komunitas seniman dan Paguyuban Warkaban. Kerja bersama ini memberikan kesempatan para seniman tampil lagi setelah 18 bulan aktivitas seni budaya menurun drastis.
“Job sepi selama pandemi. Seniman menganggur, aktivitas nyaris tidak ada. Seniman pun harus berganti profesi untuk memenuhi kebutuhan,” kata Aldo.
Sego Katul adalah paduan seniman lawak dan musik. Dengan kolaborasi ini, ke depan tidak hanya menggelar pentas lawak dan musik, juga berbagai seni tradisi lainnya. Seperti pagelaran wayang kulit, ketoprak, jathilan, reog, kerawitan, campursari dan lainnya.
“Semua seni dan budaya akan kita tampilkan bila mendapat dukungan masyarakat. Kami butuh dukungan untuk membangkitkan seni meski melalui online,” kata Aldo.
Aldo menambahkan, selama pandemi, para seniman kesulitan untuk bekreativitas, khususnya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Baca Juga: Warkaban Gelar Lomba Catur di Warung Bakmi Bu Sugi
“Tidak ada pilihan lain, pekerja seni banting stir, buka kuliner, warung makan dan lainnya. Ya tidak cocok dan tidak sesuai dengan keahliannya”.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pegiat Seni Ludruk Tobongan Minta Diijinkan Pentas Secara Virtual
-
Warkaban Gelar Lomba Catur di Warung Bakmi Bu Sugi
-
Paguyuban Warkaban Go Nasional di HUT Ke-39, Ini Daftar 115 Pengurusnya
-
Pentas Wayang Ki Seno Nugroho Bakal Meriahkan HUT ke-39 Paguyuban Warkaban
-
Paguyuban Warkaban Santuni Astuti, Penderita Komplikasi dan Ditinggal Suami
Tag
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen