Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 01 September 2021 | 18:20 WIB
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo - (SuaraJogja.id/HO-Humas Protokol Setda Pemkab Sleman)

SuaraJogja.id - Sejumlah warga di Kabupaten Sleman mendadak menjadi miliarder menyusul pembayaran ganti rugi lahan terdampak proyek tol. Dana tidak sedikit itu digunakan masyarakat untuk berbagai keperluan mulai membeli tanah pengganti hingga mobil.

Meresepons hal ini, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta kepada warga untuk tetap bisa dengan bijak memanfaatkan uang ganti rugi tersebut. Penggunaan uang itu harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing dan tidak berlebihan.

"Tentunya akan ada warga yang memiliki uang banyak. Kami berpesan gunakan itu sebaik-sebaiknya. Jangan boros," kata Kustini kepada awak media, Rabu (1/9/2021).

Kustini menilai hal yang menjadi prioritas bagi warga penerima ganti rugi tersebut adalah dengan mencari lahan atau hunian baru. Jika kebutuhan utama itu sudah dipenuhi maka warga bisa mengalokasikan dana untuk kebutuhan lainnya.

Baca Juga: Kebut Proyek Dua Ruas Tol, Dirut Waskita Karya Minta Tambahan Modal Rp2 Triliun

Ia menyarankan masyarakat untuk membuka sebuah usaha baru dari hasil ganti rugi tersebut, sehingga manfaat yang dirasakan tidak hanya untuk sekarang saja melainkan juga masih akan berkelanjutan hingga di masa depan.

"Kalau ada uang yang sisa, bisa untuk membuka usaha baru. Entah membuat UMKM, warung makan, atau toko. Harapan saya uang ganti untung digunakan untuk hal-hal yang produktif dari pada konsumtif," sarannya.

Kustini sendiri mengaku telah mendapatkan laporan bahwa sejumlah warga telah memilih membelanjakan uang yang didapat untuk membeli mobil. Ia hanya mengingatkan agar kebutuhan primer tetap herus menjadi pioritas utama.

"Tidak ada apa-apa beli mobil, motor atau kebutuhan sekunder lainnya. Asal kebutuhan primer seperti tempat tinggal, usaha itu sudah terpenuhi terlebih dulu," ujarnya.

Diketahui hingga sejauh ini, sejumlah warga desa di Sleman sudah menerima ganti kerugian pengadaan tanah jalan tol Yogya-Bawen. Salah satunya di warga Pedukuhan Sanggarahan dan Pundong, Kalurahan Tirtoadi.

Baca Juga: Pimpin Final Olimpiade Tokyo 2020, Wahyana Dapat Penghargaan dari Bupati Sleman

Setidaknya sudah 96 persen warga di pedukuhan tersebut yang mendapatkan uang ganti untung. Pembayaran ganti untung di Pedukuhan Sanggrahan dan Pundong itu sudah dilakukan sejak tanggal 19 Agustus 2021 lalu.

Jumlah bidang di Tirtoadi yang terdampak pembangunan tol Yogya-Bawen sendiri mencapai 260 bidang. Dengan angka ganti untung yang didapat warga mencapai angka Rp12,5 Milliar.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Harda Kiswaya menuturkan bahwa pemerintah juga telah mengingatkan masyarakat agar bisa memanfaatkan uang hasil ganti untung itu dengan bijak. Tidak hanya di situ, pemerintah bahkan juga telah melakukan sosialisasi terkait hal itu.

"Kemarin ada yang kita ingatkan untuk uang dimanfaatkan sebaik-baiknya. Untuk agar tidak borosnya itu maka dicarikan atau dimasukkan ke rekening bank-bank yang bersangkutan. Makanya kita minta untuk masukan dana itu ke tabungan," kata Harda.

Sementara itu, Dukuh Pundong III Pekik Basuki menuturkan bahwa sebagian masyarakat di Pedukuhan Pundong III, Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman memang telah menerima ganti rugi.

Sepengetahuan Pekik, kebanyakan warga sudah langsung gerak cepat mencari lahan pengganti dengan uang ganti rugi tersebut. Walaupun tetap ada warga yang memilih untuk membeli mobil yang bahkan tidak hanya 1 unit tetapi 3 unit sekaligus.

“Walupun ada tapi yang dibelanjakan untuk konsumtif memang kecil. Kebanyakan untuk merintis bangun rumah, beli tanah, dan untuk usaha. Ada yang beli mobil, motor. Mobilnya Xpander, ada yang 1 orang beli langsung 3 mobil ada. Di Pundong 3, (mobil) baru semua itu,” kata Pekik.

Load More