SuaraJogja.id - Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul rawan bencana banjir dan tanah longsor, sehingga perlu langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya bencana alam.
"Untuk itu di wilayah Sriharjo yang berpotensi longsor dan banjir maka ditanami tanaman yang punya batang kayu dengan tekstur keras (tanaman keras)," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat melakukan penanaman pohon, Kamis (2/9/2021).
Halim menyatakan, setiap tahun ini Kali Oya sering terjadi banjir, sehingga penanaman tumbuhan di sepanjang bantaran sungai oya penting dilakukan.
"Pohon-pohon ini berfungsi sebagai talud alami," ujarnya.
Apabila dibangun talud yang terbuat dari beton di sepanjang pinggiran Kali Oya diperkirakan akan menghabiskan anggaran miliaran rupiah. Namun hal itu juga sedang dipikirkan Pemkab Bantul.
"Jika akan dibangun talud sepanjang sungai oya akan habis berapa miliar, tapi kami juga pikirkan bagaiamna di titik-titik rawat longsor diperkuat talud buatan," terangnya.
Selain itu, tanaman keras yang ditanam diharapkan bisa jadi daya tarik wisata agroforesty. Pasalnya, di sana juga terkenal dengan potensi wisata sungainya.
"Selain tanaman keras, kami temui ada tanaman buah. Alam di sini memungkinkan untuk ditanami huah sehingga tepat apa yang dilakukan DLH DIY," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kuncoro Cahyo Aji menuturkan, ada 11 hutan tematik, salah satunya di Alas Pengkol ini. Di sini ada sebidang tanah milik kehutanan seluas 7,5 hektare.
Baca Juga: Dorong Vaksinasi, Bupati Bantul: Herd Immunity Tercapai, Bisa Kembali Hidup Normal
"Ini akan kami tanami dan kembangkan sebagai agroforestry, yang nantinya akan kerjasama desa dengan melibatkan partisipasi warga," katanya.
Menurutnya, untuk di pinggir Sungai Oya akan ditanam bambu guna menahan erosi.
"Nanti bambu-bambunya akan ditanam di bantaran kali," terangnya.
Penanaman pada tahun ini ada 350 batang pohon. Yang secara simbolik baru akan ditanam. Selebihnya akan ditanam saat memasuki musim hujan.
"Yang kami tanam jenisnya pohon gayam, alpukat, mangga, dan bamu di pinggiran sungai," ujarnya.
Berita Terkait
-
Dorong Vaksinasi, Bupati Bantul: Herd Immunity Tercapai, Bisa Kembali Hidup Normal
-
Mobilitas Tinggi dan Rentan Tertular Covid-19, Mahasiswa di Bantul Jalani Vaksinasi
-
Pencairan Dana Keistimewaan Tahap Pertama, 39 Kalurahan di Bantul Belum Ajukan Proposal
-
Satgas Covid-19 Tingkat Kalurahan Mulai Ambil Oksigen Gratis: Untuk Jaga-jaga
-
Kabar Gembira, Warga Bantul Sudah Bisa Dapat Oksigen Gratis Layanan Dibuka 24 Jam
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
- 15 Kode Redeem FF Hari Ini 2 Agustus, Klaim Hadiah Kolaborasi Naruto, Skin Kurama, & Emote Ninja!
Pilihan
-
Irak Mulai Panik, Ketar-ketir Lihat Perkembangan Timnas Indonesia
-
Tarif Trump Berlaku 7 Agustus 2025, IHSG Borpotensi Merana Hingga Akhir Tahun
-
Saham Terafiliasi Suami Puan Maharani Bergerak Abnormal, Langsung Kena Sentil BEI
-
Antam Tarik Utang Rp8 Triliun dari Bank Asing
-
Dirut Food Station Tersangka Tapi Beras Oplosan Terlanjur Beredar, Pramono Serukan Penarikan
Terkini
-
Bye-bye Maguwoharjo? PSIM Jogja Mantap Bidik Stadion Sultan Agung Sebagai Kandang Super League
-
DPRD DIY Pasang Badan, Lawan Kebijakan PPATK yang Bekukan Rekening Warga Tanpa Bukti
-
Dampak Ekonomi Tol Jogja-Solo: 6 Exit Tol di Sleman Diharapkan Dongkrak Pariwisata dan Kuliner
-
Aksi Nekat Maling Sasar SD di Sleman, Uang Puluhan Juta Lenyap! Polisi Turun Tangan
-
Borobudur Dipakai Promosi Jogja? Blunder Dinas Pariwisata Bikin Geleng-Geleng Kepala