Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Rahmat jiwandono
Kamis, 02 September 2021 | 13:55 WIB
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih (ketiga dari kiri) menanam pohon di Alas Pengkol, Sriharjo, Imogiri, Bantul pada Kamis (2/9/2021). - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul rawan bencana banjir dan tanah longsor, sehingga perlu langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya bencana alam.

"Untuk itu di wilayah Sriharjo yang berpotensi longsor dan banjir maka ditanami tanaman yang punya batang kayu dengan tekstur keras (tanaman keras)," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat melakukan penanaman pohon, Kamis (2/9/2021).

Halim menyatakan, setiap tahun ini Kali Oya sering terjadi banjir, sehingga penanaman tumbuhan di sepanjang bantaran sungai oya penting dilakukan.

"Pohon-pohon ini berfungsi sebagai talud alami," ujarnya.

Baca Juga: Dorong Vaksinasi, Bupati Bantul: Herd Immunity Tercapai, Bisa Kembali Hidup Normal

Apabila dibangun talud yang terbuat dari beton di sepanjang pinggiran Kali Oya diperkirakan akan menghabiskan anggaran miliaran rupiah. Namun hal itu juga sedang dipikirkan Pemkab Bantul.

"Jika akan dibangun talud sepanjang sungai oya akan habis berapa miliar, tapi kami juga pikirkan bagaiamna di titik-titik rawat longsor diperkuat talud buatan," terangnya.

Selain itu, tanaman keras yang ditanam diharapkan bisa jadi daya tarik wisata agroforesty. Pasalnya, di sana juga terkenal dengan potensi wisata sungainya.

"Selain tanaman keras, kami temui ada tanaman buah. Alam di sini memungkinkan untuk ditanami huah sehingga tepat apa yang dilakukan DLH DIY," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kuncoro Cahyo Aji menuturkan, ada 11 hutan tematik, salah satunya di Alas Pengkol ini. Di sini ada sebidang tanah milik kehutanan seluas 7,5 hektare.

Baca Juga: Mobilitas Tinggi dan Rentan Tertular Covid-19, Mahasiswa di Bantul Jalani Vaksinasi

"Ini akan kami tanami dan kembangkan sebagai agroforestry, yang nantinya akan kerjasama desa dengan melibatkan partisipasi warga," katanya.

Menurutnya, untuk di pinggir Sungai Oya akan ditanam bambu guna menahan erosi.

"Nanti bambu-bambunya akan ditanam di bantaran kali," terangnya.

Penanaman pada tahun ini ada 350 batang pohon. Yang secara simbolik baru akan ditanam. Selebihnya akan ditanam saat memasuki musim hujan.

"Yang kami tanam jenisnya pohon gayam, alpukat, mangga, dan bamu di pinggiran sungai," ujarnya.

Load More