SuaraJogja.id - Sejumlah warga terdampak proyek pembangunan tol Yogya-Bawen di Kalurahan Tirtoadi, Mlati, Sleman mendadak menjadi miliarder. Momentum tersebut ternyata tidak disia-siakan para sales kendaraan bermotor untuk menawarkan produknya.
Menanggapi kondisi tersebut, Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengaku belum tahu apakah ada warga yang merasa resah dengan kehadiran sejumlah sales tersebut. Atau bahkan hingga melapor ke Polsek setempat.
"Kalau sampai saat ini, kalau sampai level Polda untuk keresahan itu belum ada laporan. Kita belum tahu apakah warga itu melaporkan kerasahan itu kepada Polsek atau belum. Saya belum tahu," kata Yuli kepada awak media di Mapolda DIY, Sabtu (4/9/2021).
Di samping itu lagipula, kata Yuli, masyarakat tidak perlu serta merta selalu mengandalkan pihak kepolisian dalam setiap kesempatan. Termasuk urusannya dengan kehadiran sales kendaraan bermotor ini pasca pencairan ganti rugi proyek pembangunan tol.
Menurutnya masyarakat sudah mempunyai kearifan sendiri yang lebih bisa dimaksimalkan. Khususnya untuk mengatur hal-hal semacam itu di wilayahnya.
"Saya kira begini tidak harus sedikit-sedikit polisi. Kalau memang warga resah dengan kehadiran sales di situ saya kira di warga itu ada kearifan setempat," ujarnya.
Ia menyarankan dengan pembuatan sejumlah aturan dari pemangku wilayah yang disepakati bersama dengan masyarakat. Jika memang sejumlah warga resah dengan kehadiran sales Itu.
"Misal perangkat desa atau dusun buat aturan tentang sales datang jam berapa, apa yang boleh ditawarkan. Silakan saja, itu kan kesepakatan dari kampung atau daerah tersebut," terangnya.
Jika memang, kata Yuli, kehadiran sales atau siapapun sudah menjurus kepada tindak pidana tertentu. Maka polisi akan hadir di situ untuk menindaklanjuti persoalan yang ada.
Baca Juga: Kunjungi Rumah Buya Syafii di Sleman, Muhadjir Effendy Dapat Pesan Ini
"Kalau memang menjurus kepada tindak pidana tentu polisi akan mengambil tindakan. Tetapi kalau masih dalam batas-batas wajar dan bisa selesai atau dikondisikan oleh warga setempat saya kira warga tempat silakan saja," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dukuh Pundong III Pekik Basuki mengatakan sebenarnya pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan kehadiran sales kendaraan yang wira-wiri kampungnya. Ia menyerahkan sepenuhnya ketertarikan terhadap produk yang ditawarkan sales itu kepada warga.
"Ya gapapa kalau sales masuk silakan saja kan menawarkan. Masyarakat juga nggak masalah. Terus untuk ketertarikan kami kembalikan lagi ke warga," ujar Pekik.
Pekik menilai saat ini masyarakat yang terdampak proyek pembangunan tol sudah bisa memilih dengan bijak cara membelanjakan uangnya. Tidak sedikit warga terdampak yang memprioritaskan hasil ganti rugi itu untuk membeli rumah atau tanah pengganti.
"Masyarakat kami ini baru memprioritaskan untuk mengganti tanahnya yang hilang dan tempat tinggal, terutama. Sehingga fokusnya warga kami ini untuk tempat tinggal dulu," terangnya.
Walaupun tidak dipungkiri ada satu dua warga yang juga telah memanfaatkan uang ganti rugi itu untuk membeli kendaraan. Tetapi kendaraan yang dibeli pun tidak sepenuhnya juga selalu baru melainkan second atau bekas.
Berita Terkait
-
Terdampak Proyek Tol Jogja, Warga Sanggrahan Sudah Mulai Bongkar Rumah
-
Terdampak Pembangunan Tol, Padukuhan di Sleman Ini 'Hilang' Sampai 50 Persen
-
Ganti Rugi Tol, Banyak Sales Kendaraan Bermotor Serbu Kampung Miliarder Baru di Sleman
-
Miliarder Baru Sleman, Tancap Gas Beli 3 Unit Mobil Manfaatkan Ganti Rugi Lahan Tol
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
-
Angka Kemiskinan Turun di Bawah 9%, Menkeu: Pertama Kali dalam Sejarah
Terkini
-
Waspada Warga Jogja! Proyek Tol Jogja-Solo Masuki Ring Road Utara, Pemasangan Girder Dimulai
-
Protes Kenaikan Tunjangan, Aktivis Jogja Kirim Korek Kuping dan Penghapus ke DPR RI
-
Sleman Diterjang Cuaca Ekstrem: Joglo Rata dengan Tanah, Kerugian Ratusan Juta!
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima