SuaraJogja.id - Diduga tidak sanggup membayar utang senilai Rp2 juta, seorang perempuan asal Pedukuhan Ganjuran, Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, ditemukan tewas di aliran Sungai Nyoho, Padukuhan Jetis, Kalurahan Caturharjo, Minggu (5/9/2021).
Informasi tersebut dibenarkan langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Sleman Iptu Eko Haryanto saat dihubungi awak media, Senin (6/9/2021). Diketahui korban sempat dianiaya pelaku terlebih dulu sebelum akhirnya tewas di Sungai Nyoho kemarin.
"Ceritanya korban itu punya utang kemudian ditagih-tagih. Lalu pas hari H itu korban ditagih pada saat nyuci di kali [Sungai Nyoho]. Mungkin cekcok terus kemudian dipukul terus ditarik kemudian meninggal di situ," kata Eko.
Berdasarkan informasi yang diterima, Eko menyebut memang korban sudah memiliki utang cukup lama kepada pelaku.
"Utangnya (korban ke pelaku) itu Rp2 juta," imbuhnya.
Saat masih melakukan olah TKP terhadap korban, Polsek Sleman juga menerima laporan seorang warga yang tewas akibat gantung diri. Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut warga meninggal akibat gantung diri itu diketahui adalah SWU (69).
Setelah pemeriksaan saksi-saksi termasuk salah satu anak SWU, ternyata terungkap bahwa dua kejadian warga meninggal tersebut saling berkaitan.
Hal ini dikuatkan dari pengakuan anak SWU yang menyebut ayahnya mengaku telah membunuh P (39) di Sungai Nyoho sebelum akhirnya ditemukan gantung diri.
"Karena pelaku (SWU) ngomong sama anaknya. 'Korban tak bunuh' karena memang sudah bertahun-tahun korban ini punya utang dengan bapaknya," terangnya.
Baca Juga: Pasutri 11 Bulan Keliling Indonesia Naik Minibus dan 4 Berita Top SuaraJogja
Eko menyampaikan dari sejumlah keterangan yang sudah berhasil dikumpulkan. Semakin menguatkan pihaknya untuk menutup kasus ini dan tidak melanjutkan penyelidikan.
SWU dipastikan sebagai pelaku tunggal dalam kasus penganiayanan hingga mengakibatkan hilangnya nyawa korban P tersebut.
"Kasus ditutup. Sudah dikuatkan keterangan seperti itu. Dikuatkan lagi ada masalah utang itu," tandasnya.
Sebelumnya Kapolsek Sleman, AKP Irwiyantoro menyebutkan, kasus tersebut bermula saat warga Jetis menemukan seorang jenazah wanita di Sungai Nyoho, Jetis, Sleman pukul 05.30 WIB.
"Benar, adanya dugaan penganiayaan ke salah seorang perempuan di Sungai Nyoho, awalnya terkait laporan penemuan jenazah. Selanjutnya kami melakukan penyelidikan," terang Irwiyantoro dihubungi wartawan, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa dari olah TKP ditemukan kejanggalan dan tanda kekerasan di tubuh korban. Setelah mencari saksi dan petunjuk dari warga, kematian Parjiyem diduga dilakukan oleh warga Jetis, Caturharjo bernama Sokimin Wiji Utomo (69).
Berita Terkait
-
Pasutri 11 Bulan Keliling Indonesia Naik Minibus dan 4 Berita Top SuaraJogja
-
Diduga Aniaya Warga Sleman hingga Tewas di Sungai Nyoho, Pelaku Gantung Diri
-
Terlibat Utang Piutang, Perempuan Asal Sleman Ditemukan Tewas di Sungai Nyoho
-
Kasus Remaja Putri Dianiaya di Sumut, Pelaku dan Korban Sepakat Berdamai
-
Selidiki Dugaan Penganiayaan, Polisi Bongkar Kuburan Pria 61 Tahun di Pandeglang
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Danantara Gaet Perusahaan China Garap Proyek Smelter Nikel Milik INCO Senilai Rp23 Triliun
-
Batal Lawan Kuwait! Timnas Indonesia Akhirnya Temukan Lawan Baru
-
Rupiah Terjun Bebas ke Rp16.368, Paling Merana di Asia Hari Ini
-
Pukulan Telak Honda di Pasar Otomotif Indonesia, Penjualan Anjlok dan Dealer Berguguran
-
Download Video TikTok Favoritmu Tanpa Logo dengan Snaptik Gratis!
Terkini
-
Seni Bertemu Data: Pameran 'Life Behind Data' Ungkap Fakta Mengejutkan tentang Indonesia di Jogja
-
Ratusan Siswa SMPN 3 Berbah Keracunan Massal Usai Santap Makanan Bergizi Gratis
-
Jogja Bangun Website Terpadu: RT/RW Terlibat, Data Makro & Mikro Jadi Satu
-
Trans Jogja Terancam! Subsidi Dipangkas, Layanan Bisa Berkurang?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN merupakan Mahasiswa UGM, Kampus Nonaktifkan Status Dwi Hartono