SuaraJogja.id - Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT menyatakan belum melakukan investigasi secara resmi mengenai kecelakaan maut di Breksi pada Jumat (3/9/2021) lalu. Pihaknya baru sebatas mereview data-data yang dimiliki oleh Dishub Sleman.
"Tidak (melakukan investigasi resmi untuk laka maut di Breksi). Saya hanya diminta mereview. Tapi kalau Kadishub (Sleman) meminta kami melakukan investigasi ya kami akan lakukan itu. Saya hanya mereview aja data-data dari Dishub," kata Pelaksana Tugas Ketua Subkomite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan saat dihubungi awak media, Rabu (8/9/2021).
Kendati belum secara resmi melakukan investigasi, kata Wildan dari review analisi geometrik jalan dan spesifikasi teknis kendaraan yang dilakukan berdasar data yang diperoleh itu. Ada sejumlah catatan yang diberikan.
"Pertama, jalur Breksi yang (menjadi tempat) kecelakaan itu panjangnya sekitar 1,83 kilometer dengan perbedaan ketinggannya 191 meter. Grade (tanjakan atau kelandaian vertikal dari atas ke bawah) maksimal di situ adalah 35 persen," ungkapnya.
Lebih lanjut, disampaikan Wildan, jika melihat jenis light truck atau truk ringan yang mengalami kecelakaan itu hanya memiliki gradeability sebesar 25 persen saja.
Gradeability sendiri merupakan kemampuan torsi kendaraan untuk dapat melalui jalan pada batasan grade baik tanjakan atau turunan tertentu.
"Kami lihat speknya ternyata untuk izuzu light truck itu gradeability atau kemampuan melalui tanjakannya itu hanya sampai 25 persen. Dan memang truk-truk konvensional, itu kemampuan gradeability-nya tidak ada yang mencapai 30 persen. Kalau yang mencapai 30 ke atas itu hanya untuk truk-truk tambang," terangnya.
Selanjutnya jika truk tersebut kemampuan torsinya di bawah geometrik jalan atau tanjakan yang dilewati tentu akan berpengaruh kepada mesinnya. Setidaknya ada dua hal yang akan dialami pengemudi jika berada dalam situasi itu.
Pertama, jika pengemudi sudah menggunakan gigi dua maka akan berpengaruh kepada kampas remnya. Kampas rem itu tidak akan kuat menahan panas yang muncul dari gesekan kampas dan tromol.
Baca Juga: Pokdarwis Mbulak Umpeng Buka Donasi Kecelakaan Maut di Breksi, Bisa Transfer atau Sembako
Hal itu yang kemudian dapat dipastikan bakal mengakibatkan kejadian rem blong.
Kedua, Wildan menyebut jika pengemudi masih menggunakan gigi satu lalu akan berpengaruh pada mesin hingga terjadi over running. Hal itu akibat dari kemampuan torsi yang berada di bawah grade atau kelandaian vertikal tadi.
"Maka pada saat mesin mengalami over running, temperatur mesin akan naik dengan cepat dan akan diikuti dengan kerusakan mesin sebelum akhirnya mesin bisa meledak," ujarnya.
Bukan tidak mungkin saat kondisi semacam itu terjadi, pengemudi lalu akan mencoba memindahkan gigi kendaraannya. Namun justru yang akan terjadi adalah gigi kendaraan masuk ke netral
"Sehingga KNKT memastikan bahwa posisi gigi pasti akan netral. Posisi netral ini bisa terjadi baik pada saat pengemudi menggunakan gigi 2 dan akan berpindah ke 1 maupun sebaliknya," jelasnya.
Berdasarkan sejumlah catatan analisis itu, Wildan menuturkan kecelakaan truk di Tebing Breksi tersebut memang disebabkan dari jenis kendaraan yang tidak melalui jalur sesuai kemampuannya. Sehingga mengakibatkan sejumlah permasalahan.
Berita Terkait
-
Dishub Sleman Lakukan Investigasi Kecelakaan Maut di Breksi, Begini Hasilnya
-
Kecelakaan Maut di Breksi, Sopir Truk Ditetapkan Tersangka
-
Kunjungi Keluarga 6 Korban Kecelakaan Maut di Breksi, Bupati Bantul Beri Santunan
-
7 Anak Jadi Yatim Setelah Kecelakaan Maut di Breksi, Warga Buka Donasi
-
Kronologi Kecelakaan Truk di Breksi hingga Tewaskan 6 Korban dan 4 Berita SuaraJogja
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Stunting Sleman Turun Jadi 4,2 Persen, Rokok dan Pola Asuh Masih Jadi Musuh Utama
-
Demokrasi di Ujung Tanduk? Disinformasi dan Algoritma Gerogoti Kepercayaan Publik
-
Jalan Tol Trans Jawa Makin Mulus: Jasa Marga Geber Proyek di Jateng dan DIY
-
Batik di Persimpangan Jalan: Antara Warisan Budaya, Ekonomi, dan Suara Gen Z
-
Dinkes Sleman Sebut Tren Kasus ISPA Naik, Sepanjang 2025 Tercatat Sudah Capai 94 Ribu