SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Sleman berupaya mengejar target baru yang disampaikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni 100% cakupan vaksinasi hingga Oktober 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama mengatakan, vaksinasi di Kabupaten Sleman saat ini sudah mencapai 65%. Dengan capaian itu, dimungkinkan pada akhir September target vaksinasi 70% di Kabupaten Sleman bisa tercapai.
Namun kala menyinggung target baru dari Gubernur DIY, Cahya melihat hal tersebut memerlukan kerja keras.
"Kita kejar kalau bisa. Kalau tidak, sampai akhir tahun. Karena cukup berat 30 persen dalam satu bulan. Dan lihat stok vaksin," ungkapnya, di pendopo Parasamya Setkab Sleman, Rabu (15/9/2021).
Baca Juga: Soroti Penambangan Liar di Sleman, Walhi: Pengawasan dan Penindakan di Lapangan Lemah
Ia menambahkan, untuk bisa mencapai target tersebut, Pemkab Sleman akan berusaha mengoptimalkan vaksinasi reguler yang diadakan di Puskesmas dan rumah sakit.
Di Puskesmas, tiap Puskesmas ditargetkan bisa memvaksinasi Covid-19 sebanyak 500 sasaran dalam satu pekan. Sedangkan rumah sakit diminta untuk memvaksinasi 2.000 sasaran tiap pekan.
"Vaksinasi reguler kami optimalkan, karena cakupan yang sebenarnya [masyarakat setempat]. Vaksinasi massal juga tetap dilakukan," ujarnya.
Cahya mengaku tak memiliki data rigid, mengenai mana saja kapanewon dengan capaian vaksinasi tertinggi maupun terendah di Sleman.
"Tapi intinya, kami melihat dari tingkat kabupaten. Jadi yang tadi dicapai 65 persen tadi tingkat kabupaten. Memang sumbangan terbanyak mungkin Kapanewon Depok, daerah padat-padat itu kan juga menjadi sasaran kami," terangnya.
Baca Juga: Rumahnya Jadi Tempat Menginap Menteri Nadiem, Guru di Sleman Ini Bingung Soal Menu Sarapan
Kendati demikian Cahya menegaskan bahwa Sleman wilayah barat dan timur tetap menjadi target vaksin.
"Yang mempercepat [cakupan] tuh sekarang sentra-sentra vaksin. Atau vaksin massal yang diadakan TNI, Polri maupun beberapa perkumpulan dan komunitas," jelasnya.
Sementara itu, untuk bisa meningkatkan capaian vaksinasi, khususnya bagi kelompok rentan seperti lansia, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta pelaksanaan vaksinasi bisa dilakukan secara door to door atau dari rumah ke rumah.
Apalagi banyak lansia yang tidak paham dengan penggunaan teknologi informasi, sehingga hal itu berpotensi menghambat upaya percepatan vaksinasi.
Kustini juga berharap agar puskesmas dan pemerintah kalurahan bisa berperan aktif mendata kelompok lansia yang belum divaksin.
"Kami minta semua puskesmas dan kalurahan aktif. Data semua lansia yang belum divaksin. Dan lakukan vaksinasi door to door. Itu langkah paling efektif untuk percepatan vaksinasi di Sleman," kata dia.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Peserta Vaksin Covid-19 Komplain Ditolak Puskesmas, Begini Penjelasan Dinkes Sleman
-
Pasokan Tak Kunjung Datang Dinkes Sleman Kehabisan Vaksin, Tersisa Hanya 200 Dosis
-
Ditemukan Pasien COVID-19 Meninggal Saat Isoman, Dinkes Sleman: Dikira Flu Biasa
-
Menjamur Klaster Covid-19, Dinkes Sleman Nilai Isolasi Mandiri Tidak Efektif
Terpopuler
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
- 35 Kode Redeem FF Hari Ini 20 mei 2025, Klaim Hadiah Skin M1887 hingga Diamonds
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
-
5 Rekomendasi HP Murah RAM 8 GB: Harga Sejutaan, Terbaik di Kelasnya
-
Kata Pertama Simon Tahamata Usai Resmi Jadi Kepala Pemandu Bakat
Terkini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?
-
90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus
-
Kebakaran Pabrik Garmen di Sleman: Buruh Terancam PHK, Koalisi Rakyat Jogja Geruduk DPRD DIY
-
Selamatkan Industri Ekspor! Strategi Jitu Hadapi Gempuran Tarif AS: TKDN Jadi Kunci?
-
Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Sleman Lesu? Wabup Ungkap Penyebabnya