SuaraJogja.id - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta menerapkan pemeriksaan acak kepada pengunjung yang datang ke Malioboro pada akhir pekan, Sabtu-Minggu (18/-19/9/2021). Petugas juga akan meminta warga taat menggunakan masker.
"Kami tetap akan lakukan pendampingan di lokasi-lokasi potensi keramaian seperti di Malioboro. Terutama protokol kesehatannya (prokes)," jelas Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Agus Winarto dihubungi wartawan, Jumat (17/9/2021).
Ia tak menampik jika kondisi Jogja akan ramai pada pekan ini. Mengingat obyek wisata sudah kembali dibuka untuk uji coba, dan pelonggaran diterapkan di PPKM Level 3 ini.
"Maka dari perlu adanya antisipasi, nanti kami periksa juga warga yang tidak menaati prokes, misal tidak mengenakan masker," jelas dia.
Tak hanya itu, pemeriksaan bukti vaksin juga akan dilakukan pihak Satpol PP. Sehingga masyarakat yang berniat ke Jogja diharapkan membawa dan memang telah divaksin.
"Ya termasuk memeriksa bukti vaksin pengunjung. Harapannya yang datang ke Malioboro juga sudah membawa syarat-syarat itu," kata dia.
Agus tak menjelaskan lebih jauh terkait sanksi atau tindakan yang dilakukan jajarannya ketika menemukan warga tanpa membawa surat vaksin. Namun begitu, ia menekankan penggunaan masker yang harus diperketat.
"Malioboro juga salah satu kawasan wajib masker ya. Jadi penekanannya di prokes itu," ujar dia.
Lebih lanjut, pihaknya juga akan bekerjasama dengan TNI-Polri untuk mendukung pelaksanaan antisipasi di lokasi potensi kerumunan.
Baca Juga: Kembali Hadir Secara Daring, Festival Kebudayaan Yogyakarta 2021 Resmi Dimulai
"Sebanyak 150 personel nanti yang diterjunkan. Nah karena dua hari kemungkinan ramai, nanti dilakukan dengan sistem shift untuk penjagaannya," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan bahwa Malioboro belum dibuka untuk wisatawan. Namun begitu masyarakat sudah banyak yang datang, bahkan dari luar kota sekalipun.
Pihaknya juga akan menerapkan one gate system. Hingga pekan ini aturan tersebut belum bisa diterapkan, alasannya Pemkot tidak bisa bergerak sendiri dan harus ada dukungan dari kabupaten lain di DIY.
"Jadi perlu kami koordinasikan kembali dengan kabupaten lain. Namun kami berharap syarat perjalanan seperti tanda bukti telah divaksin dan juga hasil negatif swab disiapkan sebelum masuk ke Jogja," kata Heroe, Rabu (15/9/2021).
Berita Terkait
-
Sempat Adu Mulut dengan PKL Malioboro, Serikat Buruh: Kami Datang Bawa Aspirasi Rakyat
-
Unjuk Rasa di DPRD DIY, Anggota Serikat Buruh Adu Mulut dengan PKL Malioboro
-
Malioboro Makin Ramai Pengunjung, Pemkot Tetap Padamkan Lampu Sesuai Aturan
-
Banyak Pengunjung ke Malioboro, UPT Belum Terapkan Pemeriksaan Acak dan Posko Vaksin
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Cari Bedak Murah yang Mengandung SPF? Cek 5 Rekomendasinya, Mulai Rp20 Ribuan
- 4 Rekomendasi Moisturizer Vitamin C untuk Wajah Cerah Bebas Flek Hitam, Harga Terjangkau
- Belanja Seru di BFF Festival 2025, Tiket Hemat 30% via BRImo
Pilihan
-
Gusti Bhre Dicopot dari Komisaris PT KAI, Bersih-bersih Orang Dekat Gibran Dimulai?
-
Danantara Tunjuk Ketua Ormas jadi Komisaris PT KAI
-
5 City Car Bekas di Bawah 100 Juta, Serba Hemat Pilihan Cerdas Pekerja Muda
-
Harta Kekayaan Menkeu Sri Mulyani Usai Singgung Kecilnya Gaji Guru dan Dosen
-
IHSG Cetak Rekor, Pagi Ini Tembus Level 7.800
Terkini
-
Jogja Marketing Festival 2025: Wadah Sinergi Budaya, Teknologi, Inovasi Penguatan Pemasaran Daerah
-
Pembayaran Transportasi Publik Makin Mudah, Bank Mandiri Perluas Layanan QRIS Tap Livin'
-
Dorong Deteksi Dini Kesehatan Siswa, Disdikpora Bantul Usulkan Program CKG Langsung di Sekolah
-
Yogyakarta Siaga Kemarau Basah! Waspada Hujan Es dan Angin Kencang
-
Prabowo Subianto Berdarah Sultan HB II? Keluarga Keraton Yogyakarta Ungkap Fakta Mengejutkan