SuaraJogja.id - Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta, Ekwanto menjelaskan bahwa pihaknya belum memperketat pemeriksaan acak kepada pengunjung yang datang ke Malioboro. Ia juga belum berencana mendirikan posko vaksin untuk pengunjung yang datang.
"Kalau pemeriksaan acak belum begitu ketat, tapi sudah kami lakukan jauh-jauh hari. Malioboro belum dibuka juga destinasi wisatanya," terang Ekwanto kepada wartawan, Rabu (8/9/2021).
Ia mengatakan posko vaksin untuk pengunjung yang belum divaksin juga tak berencana disiapkan dalam waktu dekat. Pasalnya petugas OPD lain juga akan melakukan skrining kepada pengunjung dari luar kota yang datang.
"Kan jelas jika ingin datang ke Jogja harus membawa bukti telah divaksin dan juga hasil negatif swab. Jadi jika one gate system diterapkan sudah tentu ada pemeriksaan di Terminal Giwangan," ujar dia.
Pihaknya menjelaskan kondisi ramainya pengunjung ke Malioboro akhir pekan lalu menjadi evaluasi. Sehingga jika ada keramaian lagi di pekan ini pengunjung rombongan diminta meninggalkan lokasi.
"Ya kemarin sempat kecolongan dengan banyaknya bus dan penumpang yang masuk dan ke sini. Sehingga akan kami terjunkan petugas terutama di sirip-sirip pintu masuk Malioboro," ujar dia.
Ekwanto menjelaskan jika Malioboro sudah dibuka untuk pariwisata, masyarakat wajib menunjukkan hasil swab negatif dan bukti vaksin.
"Kemarin aplikasi pedulilindungi diminta untuk dimiliki warga. Artinya dari aplikasi ini yang kami cek ketika pengunjung datang ke Malioboro, " ujar dia.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho menerangkan sedikitnya ada 20 bus yang lolos saat akhir pekan Sabtu-Minggu (4-5/9/2021) lalu.
Baca Juga: Koes Hendratmo Meninggal, Anaknya Berjuang Dapat Penerbangan ke Jakarta dari Yogyakarta
Meski demikian pihaknya juga berhasil menghalau sekitar 23 bus yang akan datang ke Jogja dengan alasan wisata.
"Kan wisata belum dibuka, seharusnya mereka tidak menurunkan pengunjung di tempat wisata di Jogja. Kami harapkan ini dapat dipahami masyarakat," ujar dia.
Berita Terkait
-
DIY Terapkan PPKM Level 3, Pedagang di Malioboro Boleh jualan Sampai Jam 9 Malam
-
PKL Malioboro sudah Boleh Jualan, Ini Kendala yang Dirasakan Pedagang
-
Putus Asa Suami Di-PHK hingga Stres, Wulan Bertahan dengan Manfaatkan Kain Ecoprint
-
Masuk ke Jogja Lolos Skrining di Giwangan, Bus Penumpang Bakal Diberi Stiker
-
PPKM Turun ke Level 3, Dua Pintu Masuk ke Kota Jogja ini Masih Ditutup
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Setelah Tragedi Sidoarjo, Ponpes di Bantul Jadi Sorotan! Kemenag Lakukan Ini
-
DANA Kaget Banjir Rejeki: Tips & Trik Jitu Klaim Saldo Gratis Hingga Jutaan Rupiah di Sini
-
Waspadai Kendal Tornado FC, PSS Sleman Janjikan Tampil Trengginas di Kandang
-
Efisiensi Anggaran "Memangkas" Kebudayaan? Komikus Yogyakarta Angkat Bicara Lewat Karya
-
Inja Ngaku Tak Percaya Cetak Dua Gol: Janji Beri yang Terbaik untuk PSS Sleman Lawan Kendal Tornado