Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 08 September 2021 | 19:08 WIB
Kawasan Malioboro yang diusulkan sebagai sumbu filosofi ke UNESCO. [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta, Ekwanto menjelaskan bahwa pihaknya belum memperketat pemeriksaan acak kepada pengunjung yang datang ke Malioboro. Ia juga belum berencana mendirikan posko vaksin untuk pengunjung yang datang.

"Kalau pemeriksaan acak belum begitu ketat, tapi sudah kami lakukan jauh-jauh hari. Malioboro belum dibuka juga destinasi wisatanya," terang Ekwanto kepada wartawan, Rabu (8/9/2021).

Ia mengatakan posko vaksin untuk pengunjung yang belum divaksin juga tak berencana disiapkan dalam waktu dekat. Pasalnya petugas OPD lain juga akan melakukan skrining kepada pengunjung dari luar kota yang datang.

"Kan jelas jika ingin datang ke Jogja harus membawa bukti telah divaksin dan juga hasil negatif swab. Jadi jika one gate system diterapkan sudah tentu ada pemeriksaan di Terminal Giwangan," ujar dia.

Baca Juga: Koes Hendratmo Meninggal, Anaknya Berjuang Dapat Penerbangan ke Jakarta dari Yogyakarta

Pihaknya menjelaskan kondisi ramainya pengunjung ke Malioboro akhir pekan lalu menjadi evaluasi. Sehingga jika ada keramaian lagi di pekan ini pengunjung rombongan diminta meninggalkan lokasi.

"Ya kemarin sempat kecolongan dengan banyaknya bus dan penumpang yang masuk dan ke sini. Sehingga akan kami terjunkan petugas terutama di sirip-sirip pintu masuk Malioboro," ujar dia.

Ekwanto menjelaskan jika Malioboro sudah dibuka untuk pariwisata, masyarakat wajib menunjukkan hasil swab negatif dan bukti vaksin.

"Kemarin aplikasi pedulilindungi diminta untuk dimiliki warga. Artinya dari aplikasi ini yang kami cek ketika pengunjung datang ke Malioboro, " ujar dia.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho menerangkan sedikitnya ada 20 bus yang lolos saat akhir pekan Sabtu-Minggu (4-5/9/2021) lalu. 

Baca Juga: Jurusan Tata Kelola Seni ISI Yogyakarta Gelar Pameran Seni Rupa 20 Tahun Sebelum Pandemi

Meski demikian pihaknya juga berhasil menghalau sekitar 23 bus yang akan datang ke Jogja dengan alasan wisata.

"Kan wisata belum dibuka, seharusnya mereka tidak menurunkan pengunjung di tempat wisata di Jogja. Kami harapkan ini dapat dipahami masyarakat," ujar dia.

Load More