SuaraJogja.id - Mantan Lurah Baleharjo, Kapanewon Wonosari Agus Setyawan kembali harus menjalani hukuman penjara. Meski telah menghirup udara bebas pascamenjalani hukuman penjara akibat kasus korupsi, mantan Lurah tersebut kembali dieksekusi oleh Kejaksaan Negeri Gunungkidul.
Selasa (28/09/2021) kemarin, Agus Setyawan diantar istrinya dari rumahnya ke Kantor Kejaksaan Negeri lantaran terpidana kasus korupsi pembangunan kantor balai Kalurahan itu tidak membayar denda sejumlah Rp50 juta. Denda tersebut sebenarnya sudah menjadi ketetapan hukum dalam eksekusi sebelumnya.
Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Gunungkidul Indra Saragih mengatakan Agus akan menjalani hukuman penjara di lapas Wirogunan Yogyakarta selama satu bulan. Hal tersebut sesuai amar putusan dalam kasus korupsi dengan kerugian Rp350 juta yang menjerat Agus.
"Usai melakukan pemeriksaan kesehatannya, terus kami tahan,"papar dia.
Sejatinya, lanjut dia, kerugian negara sekitar Rp350 juta sudah dikembalikan. Yang bersangkutan kembali dieksekusi karena sesuai putusan Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Yogyakarta, Agus diwajibkan membayar denda sejumlah Rp 50 juta subsidair satu bulan kurungan penjara.
Selang sebulan menghirup udara bebas karena selesai menjalani hukuman, ternyata yang bersangkutan tak kunjung membayar denda yang menjadi kewajibannya sesuai amar putusan. Sehingga Agus harus menggantinya dengan hukuman kurungan 1 bulan lamanya.
Agus Setyawan saat ditemui pada saat eksekusi memilih untuk irit bicara. Ditemani sang istri, dia terlihat kooperatif saat dimasukan ke dalam mobil dan dibawa ke Lapas Wirogunan. Yang bersangkutan memilih untuk diam.
"Hanya menggenapi karena saya tidak bayar denda,"tutur Agus singkat.
Lurah Baleharjo, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul Agus Setiyawan telah menjalani masa hukuman penjara selama satu tahun. Agus Setyawan terjerat perkara korupsi pembangunan balai Kalurahan itu juga menyeret seorang rekanan yang mengerjakan pembangunan balai Kalurahan bernama Fajar Riyanto. Fajar sempat melarikan diri dan ditetapkan menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) sebelum akhirnya tertangkap.
Baca Juga: Mulai Terlena, Sejumlah Warga Gunungkidul Abaikan Prokes Saat Gelar Hajatan
Kontributor : Julianto
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gelar Pahlawan Soeharto: UGM Peringatkan Bahaya Penulisan Ulang Sejarah & Pemulihan Citra Orde Baru
-
Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis di Jogja, 8 Dapur Ditutup, Pemda Bentuk Satgas
-
Libur Nataru di Jogja, Taman Pintar Hadirkan T-Rex Raksasa dan Zona Bawah Laut Interaktif
-
Nyeri Lutut Kronis? Dokter di Jogja Ungkap Rahasia UKA: Pertahankan yang Baik, Ganti yang Rusak
-
Target Tinggi PSS Sleman di Kandang Barito: Bukan Sekadar Curi Poin