SuaraJogja.id - Cendekiawan Muslim Ahmad Syafii Maarif atau akrab dipanggil Buya Syafii menilai bahwa 58 pegawai KPK yang resmi dipecat per Kamis (30/9/2021) kemarin merupakan upaya untuk melemahkan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia oleh para penyidik dan penyelidik senior itu.
Walaupun memang sudah ada tawaran dari Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang akan merekrut mereka untuk menjadi ASN di lingkungan Polri. Sebab jika menilik aturan Polri yang ada para pegawai KPK nonaktif itu tidak bisa menjadi penyidik atau penyelidik dalam pemberantasan korupsi.
"Ya jelas tidak (menjadi penyidik atau penyelidik di ASN Polri), mereka kan memang dilemahkan," kata Buya saat ditemui di kediamannya, Jumat (1/10/2021).
Buya menuturkan bahwa tawaran itu dianggap sebagai solusi politik yang diambil saat kondisi sekarang ini. Dengan tentunya, segala perbedaan kewenangan yang juga bakal didapatkan nanti.
"Ya tapi lebih banyak ini solusi politik yang kadang-kadang kita logikanya tidak paham. Memang sudah berbeda sama sekali, mereka sudah terbatas," ujarnya.
Menurut mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu pegawai KPK yang dipecat dengan alasan tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) itu bukan pegawai-pegawai yang sembarangan. Ada nama seperti Novel Baswedan, Harun Al Rasyid, Giri Suprapdiono dan penyidik serta penyelidik lainnya.
"Padahal mereka ini kan para senior, para penyidik penyelidik yang menurut saya sudah berpengalaman puluhan tahun ya," tuturnya.
Buya menyebut Presiden sendiri sebenarnya sudah mengambil sikap dengan keputusan itu. Termasuk untuk menyerahkan kewenangan itu kepada Polri agar bisa menampung para pegawai KPK tersebut.
Baca Juga: Segera Panggil Novel Dkk karena Janji Mau Direkrut jadi ASN, Polri: Ini Bukan Jebakan
"Ya Presiden kan sudah bersikap menyerahkan begitu, saya rasa itu diambil alih, ditampung oleh polisi itu mungkin itu sikap Presiden juga. Ya udah lah kita terima begitu dulu," ucapnya.
Namun dalam kesempatan ini, Buya menegaskan bahwa KPK harus selalu intropeksi diri. Terlebih dengan memisahkan kepentingan-kepentingan politik yang ada di dalam lembaga antirasuah tersebut.
Sebab ia menilai bahwa sudah sangat jarang pejabat publik di Indonesia yang selalu terlibat dalam kericuhan politik sekarang ini.
"Tapi KPK itu harus selalu ada introspeksi dirinya. Ya memang susah Indonesia ini sekarang pejabat publik ini yang bebas dari kericuhan politik hampir tidak ada," terangnya.
Diketahui KPK telah resmi memberhentikan 57 pegawai KPK tak lulus dalam TWK dengan hormat pada 30 September 2021 kemarin.
Sebanyak enam pegawai KPK yang sempat diberi kesempatan untuk ikut pelatihan bela negara juga turut diberhentikan bersama 51 pegawai KPK yang dinyatakan memiliki rapor merah karena tidak lulus TWK.
Berita Terkait
-
Segera Panggil Novel Dkk karena Janji Mau Direkrut jadi ASN, Polri: Ini Bukan Jebakan
-
Mau Tarik Pegawai KPK yang Didepak Firli Cs, Polri: Rekam Jejak Mereka Tak Perlu Diragukan
-
Pegawai Nonaktif KPK Bakal Direkrut Jadi ASN Polri, Pukat UGM Pertanyakan Hal Ini
-
Viral! Aksi Protes TWK 57 Pegawai KPK di Semarang Ricuh, Massa Aksi Sampai Minta Tolong
-
G30S/TWK Operasi 'Membunuh' KPK (Part II-Habis)
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Ada Ibu yang Tetap Bertahan di Balik Seragam dan Shift Panjang, Kerasnya Jadi Working Mom di Jogja
-
10 Tempat Wisata Anak di Jogja untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
5 Rental Motor Murah Meriah di Jogja untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Fokuskan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Tiga Provinsi Sumatera
-
Dirut PSIM Yogyakarta Dapat Kesempatan Belajar di NFL, Satu-satunya dari Indonesia