Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Selasa, 19 Oktober 2021 | 10:35 WIB
Siswa SD N Tepus 2 belajar di Balai Pedukuhan Blekonang 1 dan Blekonang 2. - (Kontributor SuaraJogja.id/Julianto)

Ketua Komite Sekolah SD N Tepus 2, Sugiran menduga, bahwa Dinas sengaja tidak segera membuatkan gedung baru sebagai pengganti lantaran program regrouping SD N Tepus 2 akan direalisasikan. Namun para wali siswa sangat menyayangkan kebijakan itu lantaran dinilai sangat membebani para wali yang kurang mampu.

"Sekarang kegiatan belajar mengajar di Balai Pedukuhan dengan tempat seperti itu adanya. Lokasi pembelajaran tentu tidak layak," katanya.

Sugiran menandaskan wali tetap meminta agar rencana Dinas meregroup SD N Tepus 2 urung dilakukan. Mereka meminta Dinas agar segera membuatkan gedung baru agar para siswa yang menuntut ilmu dengan gigih itu dapat belajar dengan layak.

"Fasilitas (tempat) Guru berada sangat jauh dari lokasi pembelajaran. Isi kantor dirumah salah satu warga yang jaraknya 1 kilometer. Anak kami (siswa) tentu terlantar kalau seperti itu," tandas Sugiran.

Baca Juga: 5.305 Siswa SD di Kota Tangerang Mulai Divaksinasi

Saat ini masih ada sekitar 37 siswa yang tersebar di 5 Pedukuhan yakni Blekonang 1, Blekonang 2, Blekonang 3, Trosari 1 dan Trosari 2 yang belajar di SD tersebut. Ia mengakui untuk saat ini sudah tidak ada siswa kelas I karena tahun ajaran kemarin tak ada yang mendaftar akibat ketidakpastian adanya gedung baru atau tidak.

"Warga yang mau menyekolahkan masih ragu karena ada info akan diregrouping. Sementara pihak sekolah juga ragu mau menerima siswa baru karena mereka (guru) tidak bisa mempertahankan," katanya.

Tak jauh berbeda dengan Sugiran sebagai Komite, Dukuh Blekonang 1 Wasiranto juga menyayangkan kebijakan Dinas terkait. Rencana regrouping disebut Wasiranto akan menyulitkan para siswa dan orang tuanya untuk mengukuti kegiatan pembelajaran.

"Jaraknya terlalu jauh. Harapan kami memang anak - anak dapat belajar dengan baik dan lancar," ujar dia.

Kontributor : Julianto

Baca Juga: Viral Video Bocah SD di Jepara Di-bully, Disdikpora Bantah Aksi Perundungan

Load More