SuaraJogja.id - Penurunan kasus Covid-19 di sejumlah wilayah Indonesia termasuk di Sleman disambut baik oleh para pelaku di sektor pariwisata. Terlebih seiring dengan penurunan PPKM menjadi level 2 di wilayah kabupaten dan kota yang berada di DIY.
Dari pantauan SuaraJogja.id di kawasan wisata Kaliurang pada Rabu (20/10/2021) siang, memang terlihat sejumlah wisatawan yang mulai berdatangan. Tidak sedikit dari wisatawan yang sudah menikmati suasana Kaliurang dengan menunggang jip wisata.
Puluhan pengemudi jip sudah mulai menggeber kendaraan roda empatnya itu dengan membawa sejumlah penumpang, mulai dari kalangan orang tua bersama dengan anaknya hingga muda-mudi terlihat menikmati suasana di kawasan Kaliurang dengan duduk manis belakang jip.
Ketua Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Dardiri, ketika dikonfirmasi, tidak menampik memang sudah mulai merasakan peningkatan dari sisi kunjungan wisatawan dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Juga: Tempat Wisata di Bantul Boleh Buka Lagi, Dispar Targetkan Mulai Operasi Jumat
"Sudah ada (wisatawan), tapi tidak terlalu signifikan yang jelas itu kalau pas long weekend itu ada lah," kata Dardiri.
Dijelaskan Dardiri, kunjungan wisatawan untuk memanfaatkan jip pun juga masih fluktuatif. Kunjungan paling banyak sejauh ini memang dirasakan ketika memasuki akhir pekan.
"Untuk saat ini memang belum merata ya udah ada. Akhir pekan yang ramai, sabtu kemarin udah jalan tapi baru sekitar 400-an (armada) bisa bolak-balik dua-tiga kali," terangnya.
Ia menyebut wisatawan yang datang pun sudah mulai dari berbagai daerah. Tidak hanya sekitar DIY dan Jawa Tengah saja.
"Ya ada yang dari Jawa Barat, Jawa Timur, dari Demak, Kudus dan seputarnya," ucapnya.
Baca Juga: Dongkrak Perekonomian, Pemkot Jogja Berupaya Tingkatkan Lama Tinggal Wisatawan
Kendati sudah mulai merasakan peningkatan wisatawan, Dardiri tetap mengimbau kepada semua pihak untuk menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin. Baik dari pengelola maupun para wisatawan sendiri.
Demi lebih mendukung penerapan protokol kesehatan, diungkapkan Dardiri, AJWLM pun sudah melengkapi diri dengan barcode PeduliLindungi. Walaupun memang belum semua tempat mendapatkan atau bisa mengakses barcode PeduliLindungi itu.
"Aplikasi sudah tapi belum semuanya. Udah ada di asosisasi. Pada prinsipnya harus ada hand sanitizer kalau masker semua sudah. Di sini saya tekankan pada prinsipnya kita harus menjaga benar-benar prokes itu. Jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan ketika berwiasata," tuturnya.
Selain dari penerapan PeduliLindungi, prokes saat berwisata jip pun turut diperhatikan dengan ketat. Termasuk dengan pembatasan maksimal penumpang yang bisa naik dalam satu armana.
"Jadi satu armada (jip) maksimal itu 4 orang dan itupun keluarga," imbuhnya.
Tak hanya prokes yang diperhatikan, armada jip juga tetap memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi hingga saat ini. Hal itu terlihat dari rute yang bisa dikunjungi atau dilewati jip wisata tersebut.
Rute saat ini masih dibatasi hanya mencapai radius 5 km dari puncak Merapi. Dengan kondisi itu wisatawan masih tetap bisa mengunjungi sejumlah spot-spot wisata.
"Rutenya paling je Petilasan Mbah Maridjan, Batu Alien dan sekelilingnya terus kita kembali lagi. Durasi, karena kebanyakan foto-foto itu paling jadi 2,5 jam," ungkapnya.
Dengan penurunan PPKM menjadi level 2 ini, AJWLM berharap bahwa wisata bisa kembali pulih. Sehingga destinasi-destinasi wisata yang ada di Bumi Sembada juga bisa dikunjungi kembali oleh wisatawan.
Dengan tentunya menerapkan prokes yang ketat untuk setiap aktivitas yang dilakukan.
"Jadi saya mengharapkan sekali dengan turun level 2 ini untuk wisata secepatnya bisa pulih lagi karena tidak mungkin virus ini akan berhenti tapi kita akan berdampingan dengan virus itu sendiri. Dan itu dari masing-masing personil khususnya di AJWLM ini sudah kita edukasi melalui pemandu, driver-driver itu selalu kita ingatkan untuk tetap prokes," pungkasnya.
Berita Terkait
-
10 Rekomendasi Tempat Wisata Murah di Jogja untuk Liburan Natal 2024
-
Candi Sojiwan, Candi Bercorak Buddha yang Tersembunyi di Prambanan
-
Pantai Sedahan, Panorama Pantai dengan Dua Bukit Hijau Mempesona di Jogja
-
Berkunjung ke La Li Sa Farmers Village, Destinasi Wisata Jogja Rasa Eropa
-
Sindu Kusuma Edupark: Dari Kolam Terapi Ikan sampai Wahana Pacu Adrenalin
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD