SuaraJogja.id - Okupansi hotel dan restoran di DIY belum sepenuhnya kembali normal meski wisatawan sudah banyak yang datang ke Kota Jogja. Maka dari itu, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DI Yogyakarta memberi usulan seluruh wisatawan yang belum divaksin ketika datang ke Jogja tetap dibolehkan masuk.
"Ini berupa usulan, artinya kedatangannya wisatawan yang memang belum divaksin diberi fasilitas. Sehingga okupansi hotel bisa kembali normal, dan pendapatan untuk pemerintah juga bisa normal lagi," jelas Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono ditemui di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (21/10/2021).
Ia melanjutkan bahwa kedatangan pengunjung ke Jogja lebih banyak untuk wisata, sehingga di lokasi wisata tertentu disediakan tempat vaksin.
"Jangan ditolak (wisatawan belum vaksin), tapi difasilitasi, sehingga jadi destinasi wisata yang sudah tersedia vaksin," katanya.
Diberlakukannya one gate system, di mana bus pariwisata diwajibkan masuk ke Terminal Giwangan, bisa menjadi langkah pemerintah memberi fasilitas vaksin bagi warga luar kota yang ketahuan belum divaksin.
"Nah di Giwangan nanti misalnya (setelah dilakukan one gate system), pemerintah seharusnya memberi solusi jika nanti dalam 1 bus belum ada orang yang divaksin," ujar dia.
Ia mengatakan kedatangan wisatawan itu mampu mendongkrak okupansi hotel berbintang dua dan ke bawah. Berbeda dengan hotel bintang 3-5 yang biasanya digunakan untuk kegiatan kementerian.
"Nah hotel bintang dua ke bawah itu kan segmentasinya lebih ke wisatawan yang datang dari luar kota. Jadi wisatawan yang ditolak karena belum vaksin ini juga berpengaruh. Maka dari itu usulan itu juga bisa jadi pertimbangkan," katanya.
Lebih lanjut, okupansi hotel untuk bintang dua ke bawah saat ini merangkak naik ke angka 20-40 persen saat akhir pekan. Sementara weekdays atau hari biasa kenaikannya mulai 15-20 persen.
Baca Juga: PPKM Mulai Dilonggarkan, Okupansi Hotel di DIY naik 15-40 Persen
"Untuk hotel kan masih dibatasi kapasitas yang boleh ditempati 70 persen dari total kamar. Kenaikannya memang sudah terlihat tapi belum normal," katanya.
Deddy tak menampik bahwa akan membutuhkan waktu untuk mengembalikan kondisi okupansi hotel seperti semula. Sehingga dengan adanya pembukaan wisata, sedikit banyak membuat kondisi perekonomian lebih baik.
Berita Terkait
-
PPKM Mulai Dilonggarkan, Okupansi Hotel di DIY naik 15-40 Persen
-
Mulai Terima Wisatawan, PHRI DIY: 60 Persen Hotel dan Restoran Sudah Kantongi QR Barcode
-
Pengaruhi Masa Kunjungan Wisatawan, PHRI DIY Minta Satu Destinasi Wisata Pantai Dibuka
-
PHRI: Okupansi Hotel di Kota Batu Mulai Pulih
-
Kunjungan Wisatawan Meningkat, Okupansi Hotel di Kota Malang Turut Naik
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Bantul 'Perang' Lawan Sampah: Strategi Jitu DLH Dongkrak Kapasitas Pengolahan
-
Sleman Diterjang Angin Kencang: Pohon Tumbang, Rumah Rusak Parah di Empat Kapanewon
-
Polresta Sleman Sita 4.231 Botol Miras! Penjual Online Diburu, Ini Ancaman Hukumannya
-
Hujan Angin Kencang Guyur 3 Daerah di DIY, BPBD Laporkan Pohon Tumbang hingg Baliho Roboh
-
Klaim Gizi Siswa Sekolah Rakyat Sleman Terjamin, Guru juga Jaga Ketat Pergaulan Remaja di Asrama