SuaraJogja.id - Okupansi hotel dan restoran di DIY belum sepenuhnya kembali normal meski wisatawan sudah banyak yang datang ke Kota Jogja. Maka dari itu, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DI Yogyakarta memberi usulan seluruh wisatawan yang belum divaksin ketika datang ke Jogja tetap dibolehkan masuk.
"Ini berupa usulan, artinya kedatangannya wisatawan yang memang belum divaksin diberi fasilitas. Sehingga okupansi hotel bisa kembali normal, dan pendapatan untuk pemerintah juga bisa normal lagi," jelas Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono ditemui di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (21/10/2021).
Ia melanjutkan bahwa kedatangan pengunjung ke Jogja lebih banyak untuk wisata, sehingga di lokasi wisata tertentu disediakan tempat vaksin.
"Jangan ditolak (wisatawan belum vaksin), tapi difasilitasi, sehingga jadi destinasi wisata yang sudah tersedia vaksin," katanya.
Baca Juga: PPKM Mulai Dilonggarkan, Okupansi Hotel di DIY naik 15-40 Persen
Diberlakukannya one gate system, di mana bus pariwisata diwajibkan masuk ke Terminal Giwangan, bisa menjadi langkah pemerintah memberi fasilitas vaksin bagi warga luar kota yang ketahuan belum divaksin.
"Nah di Giwangan nanti misalnya (setelah dilakukan one gate system), pemerintah seharusnya memberi solusi jika nanti dalam 1 bus belum ada orang yang divaksin," ujar dia.
Ia mengatakan kedatangan wisatawan itu mampu mendongkrak okupansi hotel berbintang dua dan ke bawah. Berbeda dengan hotel bintang 3-5 yang biasanya digunakan untuk kegiatan kementerian.
"Nah hotel bintang dua ke bawah itu kan segmentasinya lebih ke wisatawan yang datang dari luar kota. Jadi wisatawan yang ditolak karena belum vaksin ini juga berpengaruh. Maka dari itu usulan itu juga bisa jadi pertimbangkan," katanya.
Lebih lanjut, okupansi hotel untuk bintang dua ke bawah saat ini merangkak naik ke angka 20-40 persen saat akhir pekan. Sementara weekdays atau hari biasa kenaikannya mulai 15-20 persen.
Baca Juga: Mulai Terima Wisatawan, PHRI DIY: 60 Persen Hotel dan Restoran Sudah Kantongi QR Barcode
"Untuk hotel kan masih dibatasi kapasitas yang boleh ditempati 70 persen dari total kamar. Kenaikannya memang sudah terlihat tapi belum normal," katanya.
Deddy tak menampik bahwa akan membutuhkan waktu untuk mengembalikan kondisi okupansi hotel seperti semula. Sehingga dengan adanya pembukaan wisata, sedikit banyak membuat kondisi perekonomian lebih baik.
Berita Terkait
-
PPKM Mulai Dilonggarkan, Okupansi Hotel di DIY naik 15-40 Persen
-
Mulai Terima Wisatawan, PHRI DIY: 60 Persen Hotel dan Restoran Sudah Kantongi QR Barcode
-
Pengaruhi Masa Kunjungan Wisatawan, PHRI DIY Minta Satu Destinasi Wisata Pantai Dibuka
-
PHRI: Okupansi Hotel di Kota Batu Mulai Pulih
-
Kunjungan Wisatawan Meningkat, Okupansi Hotel di Kota Malang Turut Naik
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mulan Jameela Sinis Ahmad Dhani Sebut Mantan Istri dengan Panggilan 'Maia Ahmad'
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
Pilihan
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
Terkini
-
Liburan di Kampung Main dari Pasar Wiguna x Wonderful Indonesia: Wadah Anak Bermain dan Belajar
-
AgenBRILink SDM Mart Dorong Pengembangan Usaha Masyarakat di Grobogan
-
Kesaksian Warga Soal Cekcok Order Kopi Berujung Ricuh, Driver Ojol Disebut Sempat Telat Berjam-jam
-
Polisi Pastikan Telusuri Provokator Aksi Massa Driver ShopeeFood di Sleman yang Berujung Ricuh
-
Duh! Ricuh dengan Pelanggan di Sleman, Mobil Polisi Dirusak Ratusan Driver ShopeeFood