Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 21 Oktober 2021 | 18:51 WIB
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi memberi keterangan pada wartawan saat ditemui di Tara Hotel, Tegalrejo, Kota Jogja, Rabu (15/9/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menaruh harapan besar terhadap kedatangan wisatawan ke Jogja. Pasalnya pertumbuhan ekonomi di Jogja menjelang akhir 2021 naik hingga 11,8 persen.

"Naiknya hingga 11,8 persen, jumlahnya masih baik di atas rata-rata capaian nasional. Hal itu tidak lain karena turunnya kasus pandemi Covid-19 di Jogja berbanding lurus dengan pendapatan ekonomi," terang Haryadi saat ditemui di ruang Yudhistira, Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (21/10/2021).

Haryadi mengatakan bahwa naiknya angka tersebut dipicu dari beberapa faktor. Selain okupansi hotel sudah kembali lebih baik, daya beli wisatawan ikut mendongkrak pendapatan.

"Memang hotel-hotel sudah banyak diisi oleh wisatawan. Tetapi transaksi (pembelian) wisatawan ini sudah lebih banyak," kata dia.

Baca Juga: PPKM Sudah Turun Level, Pemkot Yogyakarta Masih Pikir-pikir Buka Seluruh Destinasi Wisata

Haryadi mencontohkan geliat ekonomi yang sudah kembali terlihat di Malioboro. Selain itu toko oleh-oleh juga sudah mulai didatangi pelanggan.

"Nah tapi saat berbelanja ini kami tekankan untuk disiplin menggunakan masker. Jangan sampai diabaikan, di Malioboro saja kalau ada yang tidak pakai masker pasti diminta baik pedagang atau petugas untuk memakai," terang Haryadi.

Ia optimistis pertumbuhan ekonomi di Jogja berangsur-angsur akan meningkat. Hal itu menyusul dengan kondisi Covid-19 yang makin menurun.

"Ya harapannya tetap bisa naik dengan kondisi ini, kan hitungannya tahunan. Tapi sekali lagi saya tekankan agar protokol kesehatan tetap disiplin. Di Jogja kasus Covid-19 terus menurun," kata dia.

Terpisah, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan dilonggarkannya PPKM hingga turun ke level 2, Pemkot bersiap menyambut wisatawan datang dari berbagai kota. Sehingga aturan one gate system dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

Baca Juga: Alokasikan Bantuan untuk Disabilitas, Pemkot Yogyakarta Sasar 80 Orang Penerima Tahun Ini

"One gate system akan kami terapkan mengingat level PPKM sudah turun. Kebijakan ini bukan untuk mempersulit, namun sebagai upaya agar landainya kasus baru (Covid-19) tidak kembali naik," terang Heroe.

One gate system mewajibkan kendaraan bus pengangkut wisatawan masuk ke Terminal Giwangan. Wisatawan akan diperiksa sertifikat atau kartu sudah divaksin.

Setelah semua wisatawan dalam satu bus itu sudah lolos pemeriksaan, bus akan mendapat stiker diizinkan masuk ke Jogja dibekali kartu parkir sesuai arahan petugas dari terminal setempat.

Load More