SuaraJogja.id - Okupansi hotel di DIY mulai menunjukkan peningkatan menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI DIY, tetapi tidak dengan hotel n-bintang hingga bintang dua.
"Peningkatan yang cukup baik terjadi di hotel bintang tiga ke atas. Namun untuk hotel non bintang dan hingga bintang dua belum mengalami peningkatan yang signifikan," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranawa Eryana di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, peningkatan okupansi hotel bintang tiga hingga lima di DIY dipicu oleh kegiatan MICE yang banyak digelar oleh sejumlah institusi baik pemerintah maupun swasta di DIY dalam beberapa waktu terakhir.
Okupansi hotel bintang tiga hingga lima rata-rata bisa mencapai lebih dari 40 persen setelah sebelumnya berada di kisaran 10-20 persen.
Namun untuk hotel non bintang hingga bintang dua, masih berada di kisaran 20-40 persen setelah sebelumnya selalu berada di bawah 10 persen.
"Konsumen untuk hotel bintang dua ke bawah biasanya adalah wisatawan dengan budget menengah ke bawah. Karena masih banyak destinasi wisata yang belum dibuka, maka okupansi hotel belum bisa meningkat," katanya.
Oleh karenanya, Deddy berharap pemerintah bisa segera membuka berbagai destinasi wisata di DIY sehingga akan berimbas pada meningkatnya okupansi seluruh jasa akomodasi pariwisata di wilayah tersebut.
Hitungan okupansi hotel tersebut, lanjut Deddy, dihitung berdasarkan kapasitas maksimal kamar yang diizinkan untuk menerima tamu yaitu 70 persen dari total kapasitas.
Meskipun sudah mengalami peningkatan okupansi, tetapi Deddy menyebut, kondisi usaha perhotelan belum kembali pulih seperti sediakala.
Baca Juga: PHRI DIY Waspadai Pariwisata Jadi Faktor Gelombang Ketiga Covid-19
"Perlu diingat bahwa kami mengalami masa-masa sulit selama hampir dua tahun akibat pandemi. Kami melakukan berbagai usaha untuk tetap bertahan seperti menjual aset atau hutang. Kenaikan okupansi ini memang perlu disyukuri tetapi kondisi belum sepenuhnya pulih," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, objek wisata yang berada di bawah pengelolaan Pemerintah Kota Yogyakarta yaitu Taman Pintar sudah kembali dibuka per 20 Oktober.
"Taman Pintar sudah memiliki sertifikasi CHSE dan QR Code untuk PeduliLindungi. Ada pembatasan jumlah kunjungan yang diberlakukan yaitu maksimal 25 persen dari kapasitas," katanya.
Ia berharap, wisatawan yang datang ke Yogyakarta tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan sudah menjalani vaksinasi. (ANTARA)
Berita Terkait
-
PHRI DIY Waspadai Pariwisata Jadi Faktor Gelombang Ketiga Covid-19
-
Perpanjangan Sertifikat CHSE Harus Bayar Rp10 Juta, PHRI DIY Menyatakan Keberatan
-
Okupansi Hotel Belum Kembali Normal, PHRI Beri Usulan Ini Ke Pemerintah
-
PPKM Mulai Dilonggarkan, Okupansi Hotel di DIY naik 15-40 Persen
-
Mulai Terima Wisatawan, PHRI DIY: 60 Persen Hotel dan Restoran Sudah Kantongi QR Barcode
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Bantul 'Perang' Lawan Sampah: Strategi Jitu DLH Dongkrak Kapasitas Pengolahan
-
Sleman Diterjang Angin Kencang: Pohon Tumbang, Rumah Rusak Parah di Empat Kapanewon
-
Polresta Sleman Sita 4.231 Botol Miras! Penjual Online Diburu, Ini Ancaman Hukumannya
-
Hujan Angin Kencang Guyur 3 Daerah di DIY, BPBD Laporkan Pohon Tumbang hingg Baliho Roboh
-
Klaim Gizi Siswa Sekolah Rakyat Sleman Terjamin, Guru juga Jaga Ketat Pergaulan Remaja di Asrama