Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Rahmat jiwandono
Jum'at, 22 Oktober 2021 | 10:38 WIB
Sejumlah wisatawan mulai memenuhi kawasan Malioboro, Kota Jogja, Rabu (20/10/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Kunjungan wisatawan dari luar daerah ke DIY dikhawatirkan dapat memicu terjadinya gelombang ketiga Covid-19. Terlebih, saat ini PPKM di DIY sudah turun level dari 3 ke level 2.

Terkait upaya konkret agar tidak terjadi gelombang ketiga, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono mengaku sudah menyiapkan empat strategi.

Pertama, verifikasi protokol kesehatan yang sudah dilakukan oleh Pemda DIY atau pemkab dan vaksinasi kepada seluruh karyawan.

"Ketiga adalah mendorong pelaku wisata untuk mengurus sertifikat CHSE seperti anjuran Kemenparekraf. Keempat penggunaan aplikasi PeduliLindungi dengan QR Code," jelasnya dalam FGD bertajuk Pariwisata Mulai Ramai, Jogja Bangkit dari Pandemi? yang diselenggarakan oleh Suara.com, Kamis (21/10/2021) kemarin.

Baca Juga: Okupansi Hotel Belum Kembali Normal, PHRI Beri Usulan Ini Ke Pemerintah

PHRI DIY menyatakan siap mengantisipasi agar tidak terjadi gelombang ketiga.

"Kami tentunya berharap itu enggak terjadi," kata dia.

Tidak hanya itu, wisatawan yang hanya pergi ke Jogja dalam waktu satu hari atau one day tour juga patut diantisipasi. Khususnya bus-bus pariwisata yang masuk ke Kota Jogja.

"Untuk itu bakal diterapkan ne gate service di Terminal Giwangan," ungkapnya.  

Lebih jauh, Deddy menjelaskan, nantinya bus pariwisata yang akan masuk ke Kota Jogja harus melakukan proses screening terlebih dahulu di Terminal Giwangan. Lantas, jika bus sudah dinyatakan lolos screening akan dipasangi stiker.

Baca Juga: Diduga Ada Sosok Bos Besar di Balik Sindikat Pinjol Ilegal

"Mereka akan diarahkan ke kantong parkir resmi seperti di Abu Bakar Ali, Bank Indonesia, ataupun di Ngabean. Bagi bus yang akan menginap di hotel harus yang memilih hotel yang punya lahan parkir untuk bus," kata dia.

Dia juga mengusulkan ke Pemkot Jogja agar tidak menolak wisatawan yang belum divaksin.

"Yang bisa dilakukan menyediakan layanan vaksinasi di Terminal Giwangan tersebut," katanya.

Langkah ini, menurutnya, bisa menjadikan promosi atau branding DIY wisata vaksin. Sehingga akan semakin banyak wisatawan yang akan datang ke Jogja.

"Ini akan lebih banyak menarik jumlah wisatawan untuk berlibur ke Jogja," imbuhnya.

Jika memang terjadi gelombang ketiga, Deddy menyatakan sektor pariwisata enggan dijadikan kambing hitam. Itu berkaca selama pelaksanaan PPKM masih ditemukan orang yang berkunjung ke DIY.

"Saat masih pelaksanaan PPKM level 3 kemarin, tidak ada koordinasi tentang wisatawan yang masuk, hanya ada petugas di perempatan saja."

"Setelah itu kendaraan mereka parkir sembarangan tapi orangnya pindah ke armada lain. Ini kan mobilitasnya tidak terkontrol bisa menularkan virus corona," pungkasnya.

Load More