SuaraJogja.id - Kasus dugaan money politic atau politik uang mencuat dalam pemilihan lurah di Kabupaten Kulon Progo. Bahkan dugaan politik uang tersebut telah bergulir ke ranah hukum.
Laporan dugaan politik uang tersebut telah masuk ke Polres Kulon Progo. Dalam laporan tersebut diketahui dugaan itu terjadi dalam pemilihan lurah untuk wilayah Plumbon, Temon.
“Benar, sudah ada satu laporan itu (dugaan politik uang) dari Plumbon,” kata Kasubbag Humas Polres Kulon Progo Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana, saat dikonfirmasi awak media, Kamis (28/10/2021).
Jeffry menjelaskan lampiran yang sudah masuk ke Polres Kulon Progo itu dibuat oleh calon lurah Plumbon, Agus Sutikno. Laporan itu masuk tertanggal pada 26 Oktober 2021 kemarin.
Baca Juga: Cakupan Vaksinasi Dosis 1 di Kulon Progo Sudah Hampir 100 Persen
Dalam laporan itu terdapat nama SW seorang warga Plumbon sebagai terlapor. Nama SW menjadi terlapor setelah diduga terlibat dalam politik uang dari salah satu calon lurah.
SW sendiri diketahui ada dalam salah satu tim sukses calon lurah yakni Budi Bawoto yang diketahui merupakan rival dari pelapor.
“Sejauh ini baru ada pelapor yang dimintai keterangan. Kasus ini masih diselidiki penyidik reskrim,” ungkapnya.
Disampaikan Jeffry, kasus dugaan politik uang dalam ajang pemilihan lurah ini sekarang menjadi prioritas penanganan jajaran Polres Kulon Progo.
Hal itu dibuktikan dengan gerak cepat dari Kapolres bersama Wakapolres yang telah menggelar rapat koordinasi. Tujuannya membentuk tim khusus dengan melibatkan kesatuan yang ada.
Usut punya usut kasus dugaan politik uang tidak hanya terjadi pada satu tempat saja. Selain satu laporan polisi juga ditemukan lagi dua aduan ke panitia pemilihan lurah masing-masing wilayah.
Baca Juga: Daerah Endemis Malaria, Kulon Progo Kerja Sama dengan Magelang Atasi Penyakit Menular
"Jadi ada laporan satu masuk ke polisi tapi yang dua aduan ke panitia pemilihan lurah," tuturnya.
Berita Terkait
-
Kasus Politik Uang Pilkada Sorong Terbongkar di MK: Capai Rp600 Juta, Tiap Amplop Berisi Rp200 Ribu!
-
Money Politics: Rakyat Jadi Korban Uang Murahan
-
Vicky Prasetyo Ungkap Cabup Pemalang Diduga Main Politik Uang Pilkada 2024, Cuma Dikasih Rp50 Ribu!
-
Politik Uang di Pilkada: Mengapa Masyarakat Terus Terpengaruh?
-
Bawaslu Ungkap 5 Pelanggaran Pilkada Maluku: Politik Uang hingga Pencoblosan Surat Suara Sisa
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital