SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman menyatakan mulai mewaspadai dampak dari La Nina di wilayahnya dalam waktu dekat. Termasuk dengan potensi ancaman banjir lahar dari sungai-sungai yang berhulu di lereng Gunung Merapi.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang diterima dari BMKG beberapa waktu lalu, La Nina akan mengakibatkan peningkatan intensitas curah hujan. Terlebih ditambah saat ini tengah memasuki musim pancaroba.
"BMKG menyampaikan ada efek dari La Nina termasuk ada kenaikan curah hujan sekitar 20 hingga 60 persen dari hujan normal itu artinya ada potensi curah hujan tinggi," kata Makwan kepada awak media, Selasa (2/11/2021).
Kondisi itu kemudian juga menaikkan potensi ancaman bencana hidrometerologis di wilayah Bumi Sembada. Salah satu yang menjadi perhatian akibat peningkatan curah hujan adalah banjir lahar di lereng Merapi.
Baca Juga: Banyuwangi Terdampak La Nina, Warga Diimbau Waspada Bencana Alam
"Kaitannya dengan ancaman hidrometeorologis, kita punya Merapi. Nah bencana yang potensinya paling besar ketika hujan di Lereng Merapi maka ancamannya adalah banjir lahar. Itu modalnya curah hujan. Kedua ada material erupsi yang sudah tersedia sekarang. Serta berikutnya adalah berada pada kecurangan yang tajam," ungkapnya.
Disampaikan Makwan dalam beberapa kali belakangan ini aliran lahar Merapi sudah mulai terjadi. Aliran lahar itu terpantau paling banyak di alian Sungai Boyong.
Bahkan aliaran lahar itu, kata Makwan juga sudah berdampak secara tidak langsung kepada masyarakat yang berada di sekitar Sungai Boyong. Akibat dari putusnya saluran air bersih yang berada di sungai tersebut.
"Karena di Sungai Boyong itu ada saluran air yang mengambil di sumber mata air yang digunakan oleh warga Turgo, Kaliurang Barat, dan Boyong. Nah ketika ini putus maka menjadi persoalan," tuturnya.
Ia menyebut pipa air bersih yang berada di dasar sungai itu tidak memungkinkan untuk dipindahkan ke atas. Pasalnya jika dinaikkan maka air bersih itu tidak akan mengalir.
Baca Juga: Waspada Banjir dan Longsor Lebak! BPBD Wanti-wanti Warga Siap Siaga
"Kalau dinaikkan atau ditarik maka gravitasi tidak bisa jalan dan tidak mengalir. Apapun harus seperti itu. Maka setiap ada banjir pasti putus (pipanya)," ucapnya.
Berita Terkait
-
La Nina Ancam Panen Raya Petani, Waka Komisi IV DPR Desak Pemerintah Lakukan Hal Ini
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia Akibat Kombinasi Fenomena Alam
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Arus Lalin di Simpang Stadion Kridosono Tak Macet, APILL Portable Belum Difungsikan Optimal
-
Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran di Gunungkidul Menurun, Dispar Ungkap Sebabnya
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik