SuaraJogja.id - Jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Bantul mengalami peningkatan beberapa hari terakhir ini. Salah satunya penularan klaster takziah di Kapanewon Sedayu yang meluas hingga menulari guru dan siswa sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengakui adanya penyebaran klaster tersebut. Untuk itu, kemunculan klaster tersebut harus menjadi perhatian bersama.
"Ini jadi perhatian kita semua. Utamanya masyarakat dan individu teruslah menerapkan protokol kesehatan. Pandemi belum berakhir kalau sembrono bisa naik lagi (jumlah kasusnya)," papar Halim pada Kamis (4/11/2021).
Dikatakannya, untuk mencegah bertambahnya kasus positif Covid-19 butuh dua tameng. Tameng pertama yaitu tameng dari luar yang mana masyarakat wajib menggunakan masker dan mematuhi prokes.
Baca Juga: Sosialisasi dengan Jasa Raharja, KPP DIY Kenalkan Jempol Panda di Bantul
"Tameng yang kedua adalah tameng dari dalam yaitu vaksinasi," katanya.
Untuk itu, dia menegaskan bahwa program vaksinasi harus disukseskan. Bahkan kalau bisa semua warga di Bumi Projotamansari bisa mendapat vaksinasi Covid-19.
"Kecuali yang memang tidak bisa divaksin karena ada penyakit komorbid (penyerta) atau ada larangan dari dokter yang menyatakan tak bisa divaksin," ujar dia.
Terkait merek vaksin Covid-19 yang berbeda, katanya, semua merek vaksin aman. Ia mengimbau masyarakat jangan sampai termakan hoaks tentang informasi yang tidak benar mengenai vaksin.
"Semua merek vaksin aman, jangan sampai termakan hoaks. Semua pihak harus menyukseskan vaksinasi. Tidak boleh ada yang menghalang-halangi," tambahnya.
Baca Juga: Dispar Bantul Sebut Aturan Ganjil Genap Efektif Urai Kerumunan Wisatawan
Sebelumnya di Kalurahan Argorejo, Kapanewon Sedayu, Bantul muncul klaster takziah. Setidaknya 21 orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Camat Sedayu Lukas Sumanasa menyampaikan, klaster takziah itu muncul karena ada seorang warga Kalurahan Argorejo berinisial M (22) meninggal dunia saat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Ia meninggal pada 2 Oktober 2021 lalu.
"Pada hari meninggalnya itu sudah diberitahu oleh pihak rumah sakit bahwa M positif Covid-19. Itu dibuktikan dari hasil tes PCR-nya," ungkapnya kepada SuaraJogja.id, Kamis (21/10/2021).
Meski sudah tahu bahwa M positif Covid-19 tetapi pihak keluarganya menolak untuk dimakamkan secara prokes.
"Meski tahu hasil PCR-nya positif Covid-19 tapi keluarganya menolak (jenazah dimakamkan secara prokes). Awalnya kan begitu," terangnya.
Berita Terkait
-
Gelar Kunjungan Industri, Siswa MAN 2 Bantul Praktik Olah Bandeng Juwana
-
Mempelajari Pembentukan Pulau Jawa di History of Java Museum
-
MAN 2 Bantul Terima Wakaf dari Keluarga Almh Hj. Munifah binti Istamar
-
Penyerahan Sertifikat Wakaf kepada Keluarga Hj. Munifah di MAN 2 Bantul
-
Sukseskan SNPDB 2025/2026: Kepala MAN 2 Bantul Ikuti Sosialisasi
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga