SuaraJogja.id - Memasuki awal November 2021, pembangunan kawasan pedestrian yang dilakukan Pemkot Yogyakarta dikebut, termasuk di Jalan Jenderal Sudirman (Jensud), Kota Jogja. Hingga kini progres pembangunan di Jalan Jensud mencapai 52 persen.
"Sisi utara dan selatan sudah kami bongkar dan saat ini masih melakukan pengecoran dan penataan tanaman di kedua sisi," terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta, Hari Setyawacana kepada wartawan, Senin (8/11/2021).
Ia melanjutkan, percepatan pembangunan dilakukan menyesuaikan target pada Desember 2021, sehingga akses Jalan Jensud dapat terbuka lebih lebar.
Pihaknya tak menampik bahwa pekerjaan yang dimulai sejak Agustus lalu menutup sebagian jalan. Akibatnya pada waktu tertentu akses jalan menjadi macet.
"Ya karena untuk pembangunan kota memang harus menerima resiko. Kebetulan memang rencana pembangunan pedestrian itu menyasar di sepanjang Jalan Jensud yang kerap dilintasi kendaraan karena letaknya di tengah kota," ujar Hari.
Ia mengungkapkan untuk kondisi kawasan pedestrian di sisi utara sudah mulai penataan paving blok dan juga penataan tanaman. Sementara untuk sisi selatan masih dilakukan pembongkaran.
"Kalau yang selatan itu kan baru dimulai sekitar September lalu, ada sebagian yang belum dibongkar. Maka dari itu kami percepat lagi," terang Hari.
Disinggung desain kawasan pedestrian yang akan dibuat, Hari mengaku tidak akan jauh berbeda dengan kawasan pedestrian yang berada di sekitar Tugu Pal Putih.
"Konsep masih sama seperti yang (kawasan pedestrian) di sekitar Tugu itu. Memang ke depan pedestrian itu menambah estetika kota termasuk juga untuk pesepeda," terang Hari.
Baca Juga: Bantaran Kali Code Dipasang Larangan Aktivitas, Pedagang Kecewa karena Tak Ada Kesepakatan
Ia menjelaskan target penyelesaian pembangunan pada Desember 2021. Selanjutnya mulai dioperasikan pada awal 2022.
Selain itu pihaknya juga akan melihat kondisi kawasan pedestrian jika ada kerusakan.
"Nanti ada waktu pemeliharaan sekitar 6 bulan, jika memang ada yang rusak, pihak ketiga nanti yang mempunyai wewenang untuk perbaikan," terang dia.
Terpisah Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengaku bahwa pengembangan kawasan kota dimulai dari Jalan Jenderal Sudirman. Akses jalan yang nantinya menjadi daya tarik dan estetika kota diperbaiki untuk bisa menarik masyarakat.
"Itu tentu menambah estetika kota ya. Selain itu ada ruang publik yang tersedia bagi masyarakat. Dan tentu ini sebagai fasilitas yang bisa dinikmati masyarakat Jogja maupun warga luar kota ketika datang ke Jogja," terang Heroe.
Berita Terkait
-
Bantaran Kali Code Dipasang Larangan Aktivitas, Pedagang Kecewa karena Tak Ada Kesepakatan
-
Antisipasi Penyebaran Covid-19 di Akhir Tahun, Pemkot Yogyakarta Lakukan Hal Ini
-
Tak Lolos Skrining, 13 Bus Ditolak Masuk ke Wilayah Kota Yogyakarta
-
Siap-siap, Pemkot Yogyakarta Terapkan Durasi Kunjungan di Malioboro November Ini
-
Banjir Putus Akses Jalan Kota Bandung-Cimahi, Cibabat hingga Jalan Sudirman Macet Parah
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
24 Jam di Malioboro Tanpa Kendaraan: Wali Kota Pantau Langsung, Evaluasi Ketat Menuju Pedestrian Permanen
-
Target Ambisius Bantul, Kemiskinan Bakal Hilang di 2026, Ini Strateginya
-
Setelah Musala Al-Khoziny Ambruk: Saatnya Evaluasi Total Bangunan Sekolah & Ponpes, Ini Kata Ahli UGM
-
Kabar Baik Petani Sleman: Penutupan Selokan Cuma 5 Tahun Sekali! Ini Kata Bupati
-
DIY Kena Pangkas Anggaran Rp170 Miliar! Begini Strategi Pemda Selamatkan APBD