SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum ada awan panas yang muncul namun guguran lava masih terus terjadi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan Selasa (9/11/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB tercatat terdapat sejumlah guguran lava yang meluncur ke arah barat daya.
"Teramati guguran lava pijar 10 kali dengan jarak luncur maksimum 1800 meter kearah barat daya," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/11/2021).
Dalam pengamatan melalui PGM Kaliurang visual Merapi tampak hingga kabut, cuaca mendung, suhu udara 22°C, kelembaban 75%rh, tekanan udara 919 hpa, angin perlahan ke arah selatan.
Baca Juga: Update Merapi, Teramati 20 Kali Luncuran dalam 30 Jam Terakhir Terjauh hingga 1,5 Km
Teramati juga asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal.
"Ketinggian (asap kawah) itu mencapai 100-500 meter di atas puncak kawah," imbuhnya.
Sejumlah kegempaan juga masih terus terjadi dari Gunung Merapi dalam periode tersebut. Kegempaan itu di antaranya berasal dari kegempaan guguran 63 kali, hembusan 1 kali, dan hybrid atau fase banyak 1 kali.
Sementara jika dibandingkan dengan periode pengamatan sebelumnya atau tepatnya pada Senin (8/11/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB masih tidak teramati kemunculan awan panas. Hanya saja tetap sejumlah guguran lava yang terus muncul.
Teramati guguran lava pijar 13 kali dengan jarak maksimal 2.000 meter ke arah barat daya.
Baca Juga: Gunung Merapi Hanya 12 Kali Luncurkan Lava dalam 30 Jam, Jarak Terjauh 1,5 Kilometer
"Sempat terdengar suara guguran 3 kali dengan intensitas hingga sedang," ucapnya.
Sejumlah kegempaan yang masih terjadi dalam periode tersebut berasal yang paling banyak dari kegempaan guguran 179 kali, lalu hybrid atau fase banyak 5 kali dan hembusan 41 kali dan tektonik jauh hanya 1 kali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro. Lalu sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," imbuhnya.
Masyarakat juga diminta agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Update Merapi, Dalam 6 Jam Terakhir Tercatat 7 Guguran Lava ke Barat Daya Paling Jauh 2 Km
-
Update Merapi, Luncurkan 16 Kali Guguran Lava Dalam 6 Jam Terakhir Terjauh Hingga 1,8 Km
-
Sudah Setahun Gunung Merapi Berstatus Siaga, Warga: Masih Tenang dan Biasa
-
Merapi Sepekan Terakhir, Awan Panas Meluncur Sekali dan Guguran Lava Sebanyak 106 Kali
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
Terkini
-
Rapat di Hotel Dibolehkan, PHRI DIY: Jangan Omon-Omon, Anggaran Mana?
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?
-
Jemaah Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf Ungkap Penyebab Calon Haji Terlantar di Arafah
-
Beda dari Tahun Lalu, Ini Alasan Grebeg Besar 2025 Yogyakarta Lebih Tertib dan Berkah
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara