Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 10 November 2021 | 20:45 WIB
Ilustrasi Ijazah (Pexels)

SuaraJogja.id - Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Yogyakarta (AMPPY) mengaku bahwa somasi yang sebelumnya dilayangkan ke Kepala Sekolah dan Gubernur DIY dengan polemik dugaan penahanan ijazah membuahkan hasil. Setidaknya para Kepala Sekolah mulai membebaskan ijazah yang masih berada di sekolah masing-masing.

Ketua Sarang Lidi AMPPY Yuliani Putri Sunardi menjelaskan, beberapa pihak sekolah sudah menghubungi dirinya untuk mengirimkan ijazah-ijazah siswa yang masih ada di sekolah ke rumah yang bersangkutan.

"Begini posisi sekarang kan Kepala Sekolah pada takut. Tadi ada beberapa kepala sekolah menghubungi saya akan segera membuat surat dan dikirim dan diumumkan kepada siswa yang intinya bisa diambil gratis. Artinya ini ada kemajuan setelah saya somasi kemarin," ujar Yuliani dihubungi SuaraJogja.id, Rabu (10/11/2021).

Kendati disebut ada dampak dari hasil somasi sebelumnya, Yuliani tidak mau kecolongan bahwa pernyataan kepala sekolah hanya untuk mendinginkan polemik yang sudah lama terjadi. Pihaknya akan mengawal kasus dugaan penahanan ijazah dan upaya pembayaran administrasi hingga sampai ke tangan siswa.

Baca Juga: Dugaan Ribuan Ijazah Siswa di Jogja Ditahan, Begini Kata Kepala Sekolah di SMK

Saat ini AMPPY masih menunggu panggilan dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X untuk meluruskan persoalan ijazah tersebut.

"Hasil somasi itu sudah saya sampaikan lewat Sekda DIY yang nantinya diberikan kepada Gubernur. Saat ini kami masih menunggu agar ada kebijakan yang bisa menegaskan agar kepala sekolah itu mau membebaskan ijazah tanpa pungutan apapun," ujar dia.

Meski masih menunggu, beberapa aduan dari orang tua siswa masih berdatangan. Terakhir kata Yuliani, ada ijazah siswa di salah satu sekolah jenjang SMA ditahan hingga 6 tahun lamanya. Siswa harus melunasi biaya sebesar Rp5 juta untuk mengambil ijazah.

"Sampai si anak ini sudah menikah, bekerjanya pun serabutan, kan tidak ada ijazah. Dari laporan yang saya dapat dia harus membayar dulu Rp5 juta," terang dia.

Yuliani mengklaim jika ada sekolah yang menyebut sampai hari ini sudah membebaskan banyak ijazah kepada alumni siswa, dirinya tak percaya.

Baca Juga: Muncul Persoalan Ijazah Ditahan dan Dugaan Pungli di Sekolah, Begini Respon Disdikpora DIY

Ia menyebut salah satu SMKN yang ada di Kota Jogja mengaku sudah membebaskan ratusan ijazah siswa. Namun dari data yang ia himpun hingga 1 November 2021, masih ada 200-an Ijazah yang tertahan.

"Saya sudah menyampaikan itu ijazah banyak yang ditahan, tapi kata kepala sekolah ketika bertemu dengan Disdikpora DIY mengaku tidak ada. Saya ada datanya, ngapusi (bohong) itu. Saya diminta untuk meluruskan pernyataan saya. Kemudian saya hubungi Kepala Sekolah itu dan menunjukkan data yang sebenarnya bahwa November ini masih ada 200 lebih ijazah yang tidak terdistribusi," kata dia.

Load More