SuaraJogja.id - Keluarga dari terduga pelaku geng Stepiro (serdadu tempur piri revolution) khawatir tentang nasib pendidikan mereka yang saat ini ditahan di Polres Bantul. Pasalnya, para terduga pelaku masih berstatus sebagai pelajar kelas XI maupun kelas XII.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Bantul AKBP Ihsan menyatakan bahwa sampai saat ini para terduga pelaku masih ditahan lantaran masih dalam proses penyidikan. Ihwal hak-hak mereka untuk belajar, ia mengimbau kepada keluarga terduga pelaku untuk koordinasi dengan pihak terkait.
"Yang pasti terkait hak-hak pendidikan bisa dikomunikasikan dengan Dinas Pendidikan atau yang menanganinya," ujarnya kepada SuaraJogja.id, Selasa (16/11/2021).
Ia menegaskan bahwa proses hukum terus berjalan. Sebab, ada yang menjadi korban jiwa dan pelapor.
Baca Juga: UMK Bantul 2022 Naik 4 Persen, Segini yang Diusulkan Dewan Pengupahan
"Kami tetap memproses kasus hukum ini karena ada unsur tindak pidana dan kejahatan. Selain itu juga ada pelapor
mau tidak mau kami proses," ungkapnya.
Disinggung mengenai keluarga dari terduga pelaku yang belum bisa bertemu anak-anaknya, ia menyebut jika saat pandemi seperti ini ada pembatasan jam kunjung.
"Bisa ditemui nanti sesuai jam berkunjung yang ada tapi selama pandemi ini memang kami batasi," terangnya.
Sebelumnya, penasihat hukum dari tujuh terduga pelaku dari geng Stepiro yaitu IS (18), MY (18), NWSU (18), MNH (18), WKR (20), MF (19), dan ATK (18) menyampaikan sejumlah permintaan kepada Polres Bantul.
Penasihat hukum Adnan Pambudi mengatakan, jika dilihat dari sisi umur rata-rata kliennya memang sudah berusia 18 tahin. Artinya, secara hukum atau UU sudah dianggap dewasa.
Baca Juga: Akibat Hujan Deras, Kunjungan Wisatawan di Bantul Turun
"Padahal hitungan seseorang sudah genap menginjak umur 18 tahun selisihnya dihitung dari bulan apa mereka lahir," kata dia saat menggelar jumpa pers di sebuah rumah makan di Maguwoharjo, Sleman pada Minggu (14/12/2021).
Berita Terkait
-
Gerebek Markas Geng Tawuran di Kemayoran, Polisi Sita Celurit hingga Stick Golf
-
Remaja di Medan Tertusuk Senjata Tajam Teman Saat Kabur Usai Tawuran Waktu Sahur
-
Viral Pelaku Tawuran di Tanjung Priok Mundur usai Digertak Emak-emak: Gue Gak Takut Sama Lo!
-
Sebut Pengangguran Jadi Faktor Terjadinya Tawuran, Sekda DKI Mau Carikan Pekerjaan Buat Jagoan Kampung
-
Minta Pemprov DKI Buka Kembali JPO Cililitan-Rawajati, Legislator PKS: Bikin Masalah Baru
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan