SuaraJogja.id - Awal Mei 2021 lalu sebuah mobil pick up terpaksa dihentikan saat melewati penyekatan di Kulon Progo. Kamis dinihari itu, petugas Polres Kulon Progo yang tengah menggelar operasi Ketupat Progo dikejutkan dengan temuan puluhan anjing yang terbungkus dalam karung yang digantung di dalam pick up.
Bersama dengan puluhan anjing itu, petugas kemudian mengamankan dua orang yakni sopir berinisial SG (50) serta SR (48). Dari pengakuan keduanya, anjing-anjing tersebut diselundupkan dari Garut, Jawa Barat menuju Solo, Jawa Tengah untuk keperluan konsumsi.
Belakangan diketahui, kasus penyelundupan anjing yang tepergok di perbatasan Kulon Progo itu naik ke meja hijau. Kasus itupun menjadi perhatian publik karena menjadi kasus pertama terkait penyelundupan anjing yang berhasil disidangkan.
Sementara kasusnya berjalan, anjing-anjing yang diselundupkan diketahui diselamatkan dan dirawat sementara oleh organisasi penyelamatan anjing Ron Ron Dog Care atau RRDC.
Kepada SuaraJogja.id, pendiri RRDC, Viktor Indra Buana mengungkapkan ada sebanyak 62 anjing yang berhasil diselamatkan dari upaya penyelundupan yang tertangkap di Kulon Progo.
Ia menyebut itu merupakan penyelamatan terbesar sepanjang tahun 2021 yang pernah ditanganinya.
"Selama periode Januari 2021 sampai Oktober 2021 kami berhasil menggagalkan penyembelihan anjing sebanyak 80 ekor. Anjing yang paling banyak diselamatkan yakni di Kabupaten Kulon Progo mencapai 62 ekor anjing. Sedangkan yang 18 ekor anjing lainnya kami selamatkan dari Kabupaten Bantul," terangnya, Kamis (28/10/2021).
Victor menjelaskan sebagian besar anjing yang berhasil diselamatkan itu merupakan anjing untuk konsumsi yang akan dikirim ke wilayah Solo Raya. Ia menyebut DIY hanya jadi tempat persinggahan untuk penyembelihannya saja.
"Istilahnya di sini cuma numpang lewat. Setelah anjingnya dibunuh lalu dagingnya didistribusikan ke wilayah Solo Raya. Karena di Kulon Progo enggak ada tempat kuliner yang menyajikan daging anjing," kata dia.
Baca Juga: Cakupan Vaksinasi di Kulon Progo Capai 71,4 Persen
Meski begitu, bukan berarti bahwa di DIY tidak ada yang mengonsumsi daging anjing. Menurutnya, wilayah Bantul merupakan salah satu tempat yang menyediakan kuliner berbahan daging anjing. Selain ada warungnya, di wilayah tersebut juga mempunyai tempat-tempat jagal khusus anjing.
Berbeda dengan Solo yang mendatangkan anjing dari Jawa Barat, anjing-anjing yang dikonsumsi di DIY merupakan hasil curian, anjing liar, ataupun anjing milik seseorang yang meninggal karena diracuni. Hingga kini, di DIY belum pernah mendatangkan anjing dari luar daerah untuk disembelih.
"Saya belum lihat di DIY mendatangkan anjing dari daerah lain karena konsumennya enggak banyak," terangnya.
Harga murah
Dia menyatakan bahwa munculnya pedagang daging anjing bukan tanpa alasan. Sebab, adanya permintaan dari masyarakat yang memang doyan mengonsumsinya.
"Berdasarkan pengamatan kami selama ini, konsumen yang makan daging anjing itu berasal dari Sumatera Utara atau Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena budaya makan daging anjing tidak ada di Jogja," ujar dia.
Tag
Berita Terkait
-
Deddy Corbuzier Tanya Hukum Anjing di Islam, Jawaban Menteri Agama di Luar Dugaan
-
Viral di Bekasi, Anjing Mau Ditombak Hingga Pemilik Diancam Dibunuh
-
Penyelundupan Anjing di Kulon Progo Kasus Pertama yang Disidangkan, Ini Kata Kejari
-
Kasus Penyelundupan Anjing di Kulon Progo Siap Disidangkan, Polisi: Sudah P21
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Analisis Tajam Sabrang Letto: Kasus Tom Lembong Jadi Pertaruhan: Wasit Tak Adil!
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Marak Pembangunan Abaikan Lingkungan, Lanskap Ekosistem DIY Kian Terancam
-
Status Kedaruratan Ditingkatkan Pasca Kasus Leptospirosis, Pemkot Jogja Sediakan Pemeriksaan Gratis
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo