SuaraJogja.id - Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo memastikan bahwa pembelajaran tatap muka yang telah dilaksanakan di wilayah itu sejak awal Oktober 2021 tidak menyebabkan klaster penyebaran COVID-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan dari 54 sekolah, terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 94 siswa atau empat persen dari sampel yang ada sebanyak 2.221 siswa yang terdiri dari 55 SD, 11 SMP dan 28 SMA serta satu SLB yang tidak ada yang positif.
"Dari hasil skrining epidemiologi, kami tidak menemukan adanya penularan dari satu kasus ke kasus lain atau belum ada klaster sekolah dari kegiatan pembelajaran tatap muka," kata Baning, seperti dikutip dari Antara, Rabu (17/11/2021).
Ia mengatakan dari sekolah yang dihentikan pelaksanaan PTM selama 15 hari, ada 19 sekolah, yakni 15 SD, satu SMP dan tiga SMA. Kemudian yang diberhentikan PTM kelas saja ada 11 sekolah, yakni lima SD, dua SMP dan empat SMA, sedangkan lainnya sekolah masih melanjutkan pembelajaran tatap muka.
Baca Juga: Cakupan Vaksinasi di Kulon Progo Capai 71,4 Persen
Untuk tambahan kasus dari hasil pelacakan sudah terperiksana 976 sampel untuk tes antigenn yang semuanya negatif. Untuk PCR hari pertama dan kedua, petugas menemukan dua kasus terkonfirmasi COVID-19, satu teman kelas dan satu anggota keluarga.
"Kami menduga terkonfirmasi positif satu kelas bukan karena tertular, tapi karena tidak tersampling. Kami melakukan pengambilan berdasarkan acak, tidak semua satu kelas dites, hanya 10 persen saja. Yang di rumah satu keluarga terkonfirmasi hasil tracing masih kami kaji apakah ada hubungan penularan ini atau tidak," katanya.
Baning mengatakan program surveilans PTM juga rencananya akan dilanjutkan pada Desember sesuai dengan prosedur yang dikeluarkan oleh Kemenkes. Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo masih melakukan evaluasi apakah program surveilans PTM bakal dilaksanakan pada Desember atau Januari 2022.
"Kalau pedoman Kemenkes, maka diupayakan untuk tahapan kedua. Ini tahap pertama 10 persen, lalu satu bulan berikutnya dari tatap muka selanjutnya juga dilakukan hal yang sama dengan sasaran sekolah yang belum dilakukan skrining," kata Baning.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan temuan kasus positif COVID-19 pada sejumlah siswa yang telah mengikuti kegiatan PTM di Kulon Progo menjadi tolak ukur penerapan protokol pencegahan penularan COVID-19 di wilayah itu.
Baca Juga: Akses Jalan di Kulon Progo Tertutup Longsor
"Kami harus lebih mengoptimalkan protokol pencegahan penularan COVID-19. Terlebih, nanti ada libur Natal dan tahun baru. Upaya sosialisasi kepada masyarakat akan kami tingkatkan agar kasus positif COVID-19 di Kulonprogo tidak melonjak tajam," katanya.
Berita Terkait
-
Klaster Usaha Manggis di Bali Sukses Perluas Jaringan Pemasaran Berkat Program Pemberdayaan BRI
-
UMKM Keripik Pisang di Bakauheni Lampung Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI
-
Pengembang Disneyland Jepang Gandeng Jababeka Residence Luncurkan Klaster Ibuki
-
Jatimulyo Kulon Progo Masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia, Dapat Pujian Selangit dari Menparekraf Sandiaga Uno
-
Dari Tempat Sampah Jadi Ladang Uang: Perjalanan Klaster Bunga Bratang Bangkit Berkat BRI
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini
-
Pakar hukum UGM Usul Bawaslu Diberi Kewenangan seperti KPK
-
Ini Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa pada Anak