SuaraJogja.id - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY masih terus melakukan investigasi terkait dugaan tindak penyiksaan warga binaan permasyarakatan (WBP) di Lapas Narkotika Kelas II A Yogyakarta atau Lapas Pakem. Mulai dari petugas lapas, Kalapas, Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkumham DIY hingga sejumlah korban telah dimintai keterangan.
"Hingga saat ini yang sudah diperiksa lebih kurang sudah sekitar 14 petugas lapas (Narkotika Kelas IIA Yogyakarta) itu termasuk dokter dan bagian kepegawaian. Kadivpas dan Kalapas juga termasuk di dalamnya," kata Ketua ORI Perwakilan DIY Budi Masturi saat dihubungi awak media, Senin (22/11/2021).
Budi melanjutkan jumlah itu sudah termasuk juga dengan lima orang petugas Lapas Pakem yang terlebih dulu telah ditarik ke Kanwil Kemenkumham DIY pada Kamis (4/11/2021) lalu.
Selain para petugas Lapas Narkotika Yogyakarta yang diperiksa, ada pula sekitar 13 orang warga binaan atau korban yang telah diperiksa.
"Kami saat ini juga mempertimbangkan untuk meminta keterangan salah seorang mantan KPLP-nya inisial K itu di (Lapas) Salemba nanti," ungkapnya.
Disampaikan Budi bahwa dugaan keterlibatan mantan KPLP Lapas Pakem berinisial K tersebut didapatkan berdasarkan keterangan dari sejumlah pihak yang sudah diperiksa. Tidak hanya dari pelapor atau korban tetapi juga petugas lapas lainnya.
"Dugaan (keterlibatan penganiayaan) mengarah ke inisial K berdasarkan keterangan dari para pelapor plus dari sejawatnya yang ada di Lapas (Pakem)," ucapnya.
Ia menyebut bahwa sosok K tersebut memiliki peran penting yang berkontribusi terhadap terjadinya dugaan kekerasan dan penganiayaan di Lapas Pakem tersebut. Pasalnya menurut keterangan yang sudah diterima sementara ini kehadiran sosok K itu membuat praktik kekerasan di dalam lapas meningkat.
"Jadi sosok K ini diduga punya peran penting yang berkontribusi terhadap terjadinya dugaan kekerasan tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Dalami Dugaan Penyiksaan di Lapas Narkotika, ORI DIY: Hasil Masih Sejalan dengan Pelapor
Namun, Budi menegaskan K bukan merupakan sosok yang menginisiasi terjadinya dugaan tindak kekerasan dan penganiayaan terhadap para WBP tersebut. Melainkan turut berkontribusi dalam kekerasan tersebut.
"Ya karena praktik-praktik kekerasan menjadi sangat masif begitu dia (sosok K) pindah ke Lapas Narkotika (Kelas IIA Yogyakarta) dari (Lapas) Salemba. Dia begitu dari Salemba pindah ke Lapas Narkotika Jogja itu perlakuan kekerasan terhadap napi menjadi lebih masif," tuturnya.
Sekarang, kata Budi, sosok K kembali bertugas di Lapas Salemba. Selanjutnya dari ORI Perwakilan DIY akan berkoordinasi dengan ORI Pusat untuk membantu pengambilan keterangan yang bersangkutan.
"Untuk yang di (Lapas) Salemba kita berencana meminta bantuan ORI Pusat untuk mengambil keterangannya (K)," tandasnya.
Sebelumnya ORI DIY menerima laporan dari sejumlah eks Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta pada Senin (1/11/2021) lalu. Laporan itu terkait dengan dugaan tindakan penyiksaan oleh oknum-oknum di Lapas Pakem tersebut.
Hingga Jumat, (5/11/2021) lalu tercatat sudah ada 58 orang yang terdiri dari saksi dan mantan WBP yang mengaku sebagai korban penyiksaan di lapas tersebut.
Berita Terkait
-
Ungkap Penyiksaan di Lapas Narkotika, Eks Napi Dipukuli Selama 3 Hari Sejak Masuk Bui
-
Dalami Dugaan Penyiksaan di Lapas Narkotika, ORI DIY: Hasil Masih Sejalan dengan Pelapor
-
Datangi Lapas Narkotika Pakem, Komnas HAM Selidiki Dugaan Penyiksaan Warga Binaan
-
Tindaklanjuti Dugaan Penyiksaan di Lapas Narkotika, Kemenkumham DIY Temui Komnas HAM
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas
-
Royal Ambarrukmo Yogyakarta Sambut Hangat Kunjungan Famtrip Budaya Travel Agent Tiongkok
-
Muaythai Kelas Dunia Bakal Guncang Candi Prambanan di 2026, Sensasi Duel Berlatar Warisan Dunia!