SuaraJogja.id - Kekerasan jalan kembali terjadi di Kabupaten Bantul. Kini seorang pelajar berinisial WS (16) asal Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, jadi korbannya.
Dari informasi yang didapat, kejadian berawal ketika korban mengendarai sepeda motor seorang diri dari arah utara ke selatan berniat pulang usai main dari kawasan Lapangan Paseban Bantul pada Selasa (23/11/2021) dini hari.
Lalu ketika korban melintas di Jalan Parangtritis, Padukuhan Candi, Srihardono, Pundong bertemu dengan empat orang remaja menunggangi dua sepeda motor matik masing-masing Honda Scoopy dan Beat.
Namun, tanpa diduga empat orang misterius yang mengenakan helm dan masker tiba-tiba balik arah mengejar korban. Korban yang ketakutan itu lantas masuk ke arah kampung jalan Pedukuhan Candi berusaha kabur menyelamatkan diri.
Aksi kejar-kejaran pun sempat terjadi. Saat sedang dikejar oleh gerombolan itu, korban merasa panik sehingga jatuh dari sepeda motor.
Seketika itu pula dua orang pembonceng yang masing-masing diketahui menenteng celurit, turun dari sepeda motor lalu melakukan pembacokan yang mengakibatkan luka terbuka di beberapa bagian tubuh korban. Akibatnya korban mengalami luka di bagian tubuhnya.
Usai membacok korban, mereka langsung meninggalkannya di lokasi kejadian. Korban yang masih sadarkan diri berusaha pulang ke rumah dengan kondisi luka-luka.
Kanit Reskrim Polsek Pundong Ipda Heru Pracoyo membenarkan kejadian tersebut. Korban baru dibawa ke rumah sakit setelah sampai di rumah dalam keadaan luka-luka.
"Jadi dia dibawa ke Rumah Sakit (RS) Rachma Husada setelah sampai di rumah dalam kondisi luka-luka," katanya kepada SuaraJogja.id.
Baca Juga: Disbud DIY Gelar Potensi Desa Budaya TAHUN 2021, Diikuti Pegiat Seni dari 14 Desa Budaya
Hingga kini, pihaknya belum melapor ke polisi. Namun, menurutnya, orang tua korban akan membuat laporan pada hari ini.
"Kami masih menunggu kedatangan orang tua korban untuk membuat laporan atas kejadian ini," paparnya.
Berita Terkait
-
Disbud DIY Gelar Potensi Desa Budaya TAHUN 2021, Diikuti Pegiat Seni dari 14 Desa Budaya
-
Berkah di Tengah Pandemi, Fajar Raup Omzet Jutaan Rupiah dari Bisnis Ikan Koi Lewat Online
-
Dinas Pariwisata Bantul Pastikan Target PAD Tahun Ini Tak Tercapai: Kurang 4 Miliar
-
Agenda Pembacaan Pleidoi Kasus Sate Beracun Ditunda, Ini Penjelasannya
-
Rawan Kecelakaan, Jalan Bantul Dipasangi Water Barrier
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi