SuaraJogja.id - Rahmat Tohirin (80) kakek asal Padukuhan Pagutan Kalurahan Sedangsari Kapanewon Pengasih Kulon Progo ini dikabarkan hilang. Hingga Selasa (23/11/2021) malam, kakek ini tak kunjung pulang setelah seharian mencari rumput.
Kasi Humas Polres Kulon Progo Iptu I Nengah Jeffry mengatakan, setiap hari, korban selama ini selalu mencari rumput untuk pakan ternaknya. Setiap pagi, usai mengurus ternaknya, kakek ini selalu berangkat mencari rumput tak jauh dari kediamannya.
"Biasanya dia merumput di kebun miliknya yang ada di dekat Sungai Serang,"ujar Jeffry, Selasa malam.
Biasanya menjelang tengah hari yang bersangkutan pulang ke rumah untuk istirahat dan makan siang sebelum kembali merumput. Dan biasanya selepas ashar kakek ini pulang ke rumah namun sampai petang korban tidak juga kembali ke rumahnya.
Baca Juga: Ditetapkan Tersangka Korupsi GOR Cangkring Kulon Progo, RS dan AN Tak Ditahan
Khawatir terjadi sesuatu, keluarganya berusaha melakukan pencarian. Selain bertanya ke tetangga kiri kanan berharap ada yang mengetahui keberadaan kakek tersebut, mereka juga mencoba mencari ke kebun biasa kakek tersebut mencari rumput.
"Ketika di kebun itu mereka tidak menemukan kakek tersebut. Hanya pakaiannya saja,"terangnya.
Dalam pencarian ini keluarganya hanya menemukan sandal dan pakaian milik korban yang berada di kebunnya. Mereka kaget karena di lokasi tersebut juga ditemukan bercak darah. Mereka kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.
“Dugaan awal korban hilang tenggelam,” katanya.
Jeffry mengatakan, selama ini korban tidak pernah memiliki riwayat penyakit gawat. Hanya tiga hari lalu sempat mengeluhkan tidak enak badan. Namun sore tadi korban tetap pergi merumput. Terkait bercak darah, Jeffry menandaskan Tim Inafis Polres sudah mengambil sampel.
Baca Juga: Siapkan Penambahan EWS, BPBD Kulon Progo Bakal Revisi Peta Rawan Bencana 2022
Saat ini upaya pencarian masih dilakukan tim SAR gabungan bersama, polisi/TNI, relawan dan PMI. Namun korban belum berhasil ditemukan. Kondisi sungai yang gelap dan medan yang sulit menjadikan kesulitan untuk melakukan pencarian di malam hari.
“Kami masih melakukan pemantauan, berkoordinasi dengan desa dan semua pihak yang terkait. Pencarian akan dilanjutkan Rabu,” kata Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Hilang usai Diajak Beli Makan, Bocah di Pasar Rebo Ternyata Diculik Tetangga
-
Masih Soal Daging Rendang Willie Salim Hilang, Kini Ustaz Abdul Somad Sebut Kejadian Ini Konspirasi
-
Sempat Tak Ada Kabar Usai Aksi Tolak Revisi UU TNI, YLBHI Pastikan Lorra Vedder Aman
-
Niat Bikin Konten Masak Rendang di Palembang, Daging 200 Kg Willie Salim Hilang Diserbu Warga
-
32 Situ di Bogor dan Bekasi Hilang, Nusron Wahid: Saya Baru Jadi Menteri ATR
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu