SuaraJogja.id - Dwi Rahayu Saputro pemuda berusia 24 tahun ini pantas disebut sebagai anak durhaka. Pemuda asal Padukuhan Paten Kalurahan Srihardono Kapanewon Pundong Kabupaten Bantul telah tega menjual seluruh isi rumah ibunya demi membahagiakan pacar yang baru dikenalnya selama sebulan.
Kapolres Bantul, AKBP Ihsan mengakui jika kasus anak durhaka ini telah bergulir sejak sebulan yang lalu. Pihaknya sebenarnya sudah berusaha melakukan mediasi kedua belah pihak agar diselesaikan secara kekeluargaan. Namun Sang Ibu, Paliyem (53) nampaknya tetap bersikukuh agar anaknya tetap diproses secara hukum.
"Ini kasus delik aduan jadi jika ibunya mencabut laporan, saat itu juga langsung kami hentikan kasusnya,"tutur Ihsan, Rabu (24/11/2021).
Ditemui di rumahnya di RT 06 Padukuhan Paten, Paliyem nampak tengah membersihkan sisa-sisa air yang masuk ke dalam rumahnya. Genting rumahnya masih belum terpasang 100 persen usai dilepas dan diturunkan anaknya untuk dijual.
Seluruh ruangan nampak masih basah karena diguyur hujan beberapa waktu belakangan ini. Air masuk ke dalam rumah melalui lubang atap yang belum tertutup genteng. Paliyem dengan sabar membersihkan seluruh ruangan sembari memungut benda yang masih bisa dimanfaatkan.
Hari Rabu kemarin, Paliyem memang tidak masuk kerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di Kalurahan Bangunjiwo Kapanewon Kasihan Bantul. Ia harus libur karena harus melengkapai Berita Acara Pemeriksaan (BAP) atas kasus pencurian dalam keluarga yang dilakukan anak semata wayangnya tersebut.
"Saya tidak masuk hari ini. Tadi pak polisi bilang harus tanda tangan berkas,"ujar Paliyem, Rabu.
Saat ini ia hanya bisa pasrah, dan memilih untuk tetap bekerja menjadi Asisten Rumah Tangga (ART) di Kalurahan Bangunjiwo Kapanewon Kasihan Bantul. Jika kebetulan di rumah, ia tidur hanya beralaskan tikar di sudut ruang tamu yang masih kering dan aman dari guyuran air hujan.
Paliyem mengaku tetap ingin memproses secara hukum anak kandungnya tersebut. Karena menurutnya hal tersebut diharapkan bisa menjadi pembelajaran bagi anaknya agar berubah. Tak lagi bersikap arogan ataupun menjual segala isi rumah milliknya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Bantul Tidak Bergejala, Bupati Optimistis Bebas Corona
"Kalau laporan saya cabut maka saya yakin Dwi akan berulah lagi. Sertifikat rumah ini sudah saya agunkan di bank. Kalau laporan dicabut terus dia bebas dan meminta duit lagi. Saya mau bagaimana, ndak bisa nyicil bank malah rumah nanti disita. Wong kalau dia minta itu, hari itu juga harus ada,"tandasnya.
Awalnya, lanjut Paliyem, dirinya tidak berniat untuk melaporkan kelakuan anaknya tersebut meskipun seluruh isi rumahnya telah dijual bahkan termasuk daun pintu. Namun semakin dibiarkan ternyata anaknya semakin keterlaluan karena semuanya hendak dijual.
Terakhir yang akan dijual adalah genteng rumahnya yang selama ini terpasang sebagai atap. Bahkan genteng-genteng tersebut telah diturunkan dan siap untuk dijual. Namun urung dilakukan oleh anaknya karena para tetangga berhasil mencegahnya.
"Itu yang membuat saya naik pitam. Kalau genteng yang terpasang itu dijual artinya sudah membunuh saya. Saya mau berteduh di mana,"tambahnya.
Ibu Sebut Anaknya Mulai Berulah Ketika Bapaknya Masuk Penjara
Paliyem kini hanya pasrah dengan nasib yang menimpanya. Pintu maaf masih terbuka untuk anaknya, namun ia masih ingin memberikan pelajaran terlebih dahulu.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
5 Cafe Gelato Paling Ngena di Jogja untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
BRI Gelar RUPSLB, Aset Tembus Rp2.123 Triliun Hingga Q3 2025
-
BRI Pastikan Pembayaran Dividen Interim Saham 2025 pada Januari 2026
-
Pohon Tumbang Jadi Momok saat Cuaca Ekstrem, BPBD DIY Waspadai Dampak Siklon Mendekat
-
Antisipasi Scam di Wisata Keraton Jogja saat Nataru, BPPD DIY Perketat Pengawasan