SuaraJogja.id - Sebuah alat pendeteksi curah hujan yang dipasang di Pos Pemantauan Curah Hujan Pantog Wetan, Banjaroyo, Kalibawang, Kulon Progo hilang. Peralatan seharga Rp22,5 juta ini diduga hilang digondol maling.
Hilangnya alat penting tersebut baru diketahui pada Senin (29/11/2021) pagi. Namun peristiwa tersebut baru dilaporkan Senin siang oleh Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY, pemilik alat tersebut
Kasi Humas Polres Kulon Progo Iptu I Nengah Jeffry menuturkan, hilangnya alat pemantau hujan ini diketahui kali pertama oleh Suyati warga sekitar. Saat melintas di sekitar lokasi, Suyati curiga karena alat yang biasanya terpasang di dekatnya sudah tidak ada.
"Saksi melihat alat pendeteksi curah yang terdapat jamnya untuk memutar data curah hujan sudah tidak ada," ujar Jeffry, Selasa (30/11/2021)
Baca Juga: Sebelum Bunuh Wanita di Ngemplak, Pelaku WFMB Curi CPU ATM hingga Kotak Amal
Alat yang hilang ini berbentuk bulat warna kuning terbuat dari kuningan merk Thies. Alat tersebut sudah terpasang dalam beberapa tahun terakhir oleh DPUESDM DIY yang berguna untuk mengetahuu curah hujan.
Selanjutnya sekira pukul 11.00 WIB, Suyati memberitahukan kepada pegawai dan diteruskan melapor ke polisi. Laporan ini telah ditindaklanjuti polisi dengan meminta keterangan dari korban dan saksi.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan petugas kepolisian. Diperkirakan alat yang hilang ini harganya mencapai Rp22,5 juta," tambahnya.
Kasus pencurian ini sangat disayangkan, lantaran fungsinya cukup vital. Sementara alat ini tidak semua orang bisa memanfaatkannya.
Kontributor : Julianto
Baca Juga: Ini Kronologi Tewasnya Warga Gunung Sugih Besar versi Warga Sindang Sari
Berita Terkait
-
Sebelum Bunuh Wanita di Ngemplak, Pelaku WFMB Curi CPU ATM hingga Kotak Amal
-
Ini Kronologi Tewasnya Warga Gunung Sugih Besar versi Warga Sindang Sari
-
Bukannya Sholat Subuh Berjemaah, Pasutri Asal Surabaya Ini Curi Motor di Masjid Gresik
-
November 2021 Hampir Berakhir, Polsek Tegalrejo Antisipasi Kasus Curanmor
-
4 Warga Relakan Lahannya untuk Dibangun Jalan, Anggota DPRD Kulon Progo Ungkap Apresiasi
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
Update Market Value Pemain Timnas Indonesia H-1 Lawan Jepang, Siapa Melonjak?
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
Terkini
-
Cilok vs Otak Cerdas Anak: Wali Kota Yogyakarta Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Mandiri Sahabat Desa Fokus pada 200 Keluarga Risiko Stunting di Yogyakarta
-
Raja Ampat Darurat Tambang? KLHK Investigasi 4 Perusahaan, Kolam Jebol Hingga Izin Bodong
-
Rapat di Hotel Dibolehkan, PHRI DIY: Jangan Omon-Omon, Anggaran Mana?
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?