SuaraJogja.id - Munculnya sejumlah kejahatan jalanan pada malam hari atau klith di beberapa wilayah DI Yogyakarta, Polres Sleman memperketat patroli di sejumlah titik rawan. Pihaknya akan mengoptimalkan kring serse, pihaknya juga akan menggandeng relawan-relawan antiklitih di Jogja.
Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rony Prasadana menjelaskan bahwa kring serse dilakukan dengan mengoptimalkan sejumlah jajarannya di tiap polsek. Ketika terjadi dugaan kejahatan jalanan atau laporan masuk, tim dari polres dan polsek bergerak cepat menuju lokasi.
"Sudah ada orang tertentu nanti yang stand by. Mereka merangkul relawan yang ada di sana sehingga kepolisian bisa bergerak cepat ketika ada laporan," kata Rony kepada wartawan, Kamis (2/12/2021).
Ia mengatakan, satu kejadian bisa tertangani di wilayah Berbah, Depok, Sleman setelah kring serse diterapkan. Sejumlah anak muda yang dicurigai sedang berkumpul terbukti membawa senjata tajam, hingga dikenai UU Darurat no 12/1951.
Baca Juga: PKL Malioboro Syok Dipaksa Pindah, Polisi Buru Pembakar Omah PSS
Memaksimalkan kring serse, Rony berencana untuk menyediakan call center yang bisa diakses masyarakat luas. Kendati begitu pihaknya masih menyempurnakannya sebelum dipublikasikan ke masyarakat luas.
"Yang jelas ini bertahap kami siapkan. Jadi dengan adanya call center itu masyarakat yang melihat atau merasakan dugaan kejahatan bisa melapor. InsyaAllah 1x24 jam bisa diakses dan kita tangani," ujar Rony.
Lebih lanjut, pihaknya juga akan bersinergi dengan relawan antiklitih, sehingga dalam menjangkau lokasi terjadinya kejahatan jalanan bisa diantisipasi lebih cepat.
"Akan saya galang juga relawan antiklitih. Jadi ini tidak lepas peran dari masyarakat sendiri," kata Rony.
Rony tak menampik bahwa kondisi saat ini sudah banyak ditemukan kasus kejahatan jalanan. Pihaknya tak bisa memastikan penyebab maraknya aksi tersebut yang rata-rata dilakukan anak muda.
Baca Juga: Pelaku Kejahatan Jalanan Konsumsi Obat Terlarang dan Miras, demi Munculkan Keberanian
"Kami tetap mengimbau pada warga agar tetap waspada. Selain itu peran orang tua juga ikut andil dalam persoalan ini," ungkap dia.
Berita Terkait
-
Ulasan Buku Jogja Bab Getih dan Klitih, Ketika Kemanusiaan Tergerus Kekerasan
-
Antisipasi Kejahatan Jalanan di Kawasan Kota Tua, Polsek Taman Sari Aktifkan Patroli Sepeda
-
Seret Sajam Di Jalanan, Gibran Geram Siap Habisi Pelaku Klitih yang Tertangkap
-
Gibran Murka Siap Habisi, Pelaku Klitih yang Viral Seret Pedang di Jalan Ditangkap
-
Anak di Bawah Umur Pelaku Klitih Tidak Bisa Dihukum? Ini Penjelasannya
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi