Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Jum'at, 03 Desember 2021 | 18:36 WIB
Potret Sunset di Pantai Goa Cemara (dokumentasi pribadi)

SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul menargetkan pada 2023 menerapkan tiket elektronik (e-ticketing) untuk objek wisata pantai. Sejatinya upaya ini telah dilakukan, tetapi tingkat partisipasi wisatawan untuk menggunakan tiket elektronik masih di bawah tiga persen.

Kepala Dispar Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, rencana penerapan e-ticketing harapannya nanti upaya apa yang akan dilakukan guna mengoptimalkan pembayaran retribusi non tunai atau cashless. Pihaknya tengah mencari strategi yang tepat agar wisatawan terbiasa membeli tiket non tunai.

"Ya akan kami upayakan strateginya. Sosialisasi sebetulnya sudah dilaksanakan tapi wisatawan banyak yang belum siap untuk melakukannya," ujarnya, Jumat (3/12/2021).

Jika memang diperlukan sosialisasi yang lebih masif, pihaknya akan sosialisasi lewat media promosi atau papan besar. Opsi lainnya ialah sosialisasi melalui aplikasi visitingjogja yang memberi diskon saat reservasi.

Baca Juga: Retribusi Wisata Pantai di Bantul Akan Naik, Dispar: Untuk Jasa Pelayanan

"Bisa saja kami promosi mengenai e-ticketing ini lewat cara-cara itu," katanya.

Untuk tahun depan akan dioptimalkan kembali penggunaan e-ticketing. Sehingga jika persentase wisatawan yang menggunakan e-ticketing untuk berkunjung ke pantai memang di atas 75-80 persen maka pada 2023 sudah full cashless.

Menurutnya, keuntungan dari penerapan cashless ini, wisatawan terhindar dari risiko kehilangan uang. Sebab, membeli tiket masuk ke pantai dengan uang tunai.

"Kalau nanti ndilalah uangnya hilang di jalan karena baru saja beli tiket non tunai," tuturnua.

Selain itu juga tidak perlu memberi kembalian. Hal itu yang membuat lama saat pengunjung membeli tiket di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) ke pantai. Selanjutnya petugas jaga di TPR pun harus merobek tiketnya.

Baca Juga: Pantai Pasir Putih Situbondo, Memiliki Pesona Keindahan Bawah Laut yang Mengagumkan

"Ini berbanding terbalik dengan cashless di mana sudah terealisasi tetapi masyarakat masih enggan beralih ke cashle. Kalau sudah siap-siap sebelum melewati TPR pasti tidak lama prosesnya," ujarnya.

Untuk bisa mewujudjan sepenuhnya perlu edukasi, sosialisasi, dan pembelajaran praktik di lapangan harua ditingkatkan. Untuk bisa ke sana butuh waktu.

"Mudah-mudahan cashless lebih cepat transaksi uji coba, supaya orang yang akan masuk ke obwis sudah menyiapkan aplikasinya. Jangan sampai di TPR baru buka aplikasinya," katanya.

Load More