SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul menargetkan pada 2023 menerapkan tiket elektronik (e-ticketing) untuk objek wisata pantai. Sejatinya upaya ini telah dilakukan, tetapi tingkat partisipasi wisatawan untuk menggunakan tiket elektronik masih di bawah tiga persen.
Kepala Dispar Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, rencana penerapan e-ticketing harapannya nanti upaya apa yang akan dilakukan guna mengoptimalkan pembayaran retribusi non tunai atau cashless. Pihaknya tengah mencari strategi yang tepat agar wisatawan terbiasa membeli tiket non tunai.
"Ya akan kami upayakan strateginya. Sosialisasi sebetulnya sudah dilaksanakan tapi wisatawan banyak yang belum siap untuk melakukannya," ujarnya, Jumat (3/12/2021).
Jika memang diperlukan sosialisasi yang lebih masif, pihaknya akan sosialisasi lewat media promosi atau papan besar. Opsi lainnya ialah sosialisasi melalui aplikasi visitingjogja yang memberi diskon saat reservasi.
"Bisa saja kami promosi mengenai e-ticketing ini lewat cara-cara itu," katanya.
Untuk tahun depan akan dioptimalkan kembali penggunaan e-ticketing. Sehingga jika persentase wisatawan yang menggunakan e-ticketing untuk berkunjung ke pantai memang di atas 75-80 persen maka pada 2023 sudah full cashless.
Menurutnya, keuntungan dari penerapan cashless ini, wisatawan terhindar dari risiko kehilangan uang. Sebab, membeli tiket masuk ke pantai dengan uang tunai.
"Kalau nanti ndilalah uangnya hilang di jalan karena baru saja beli tiket non tunai," tuturnua.
Selain itu juga tidak perlu memberi kembalian. Hal itu yang membuat lama saat pengunjung membeli tiket di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) ke pantai. Selanjutnya petugas jaga di TPR pun harus merobek tiketnya.
Baca Juga: Retribusi Wisata Pantai di Bantul Akan Naik, Dispar: Untuk Jasa Pelayanan
"Ini berbanding terbalik dengan cashless di mana sudah terealisasi tetapi masyarakat masih enggan beralih ke cashle. Kalau sudah siap-siap sebelum melewati TPR pasti tidak lama prosesnya," ujarnya.
Untuk bisa mewujudjan sepenuhnya perlu edukasi, sosialisasi, dan pembelajaran praktik di lapangan harua ditingkatkan. Untuk bisa ke sana butuh waktu.
"Mudah-mudahan cashless lebih cepat transaksi uji coba, supaya orang yang akan masuk ke obwis sudah menyiapkan aplikasinya. Jangan sampai di TPR baru buka aplikasinya," katanya.
Berita Terkait
-
Retribusi Wisata Pantai di Bantul Akan Naik, Dispar: Untuk Jasa Pelayanan
-
Pantai Pasir Putih Situbondo, Memiliki Pesona Keindahan Bawah Laut yang Mengagumkan
-
Dianggap Terlalu Murah, Tarif Retribusi Wisata di Bantul Akan Naik
-
Destinasi Pantai Baru di Balikpapan, Ramai Pengunjung Tapi Kurang Listrik dan Akses Sulit
-
PPKM Level 3 Saat Nataru, Dispar Bantul: Masyarakat Jangan Gelisah Dulu
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mahfud MD: Biarkan Prabowo Olah Komite Reformasi Polri, KPK Lebih Baik Panggil Orang Ini Soal Whoosh
-
Terungkap di Depan Tokoh Nasional, Sultan HB X Sentil Etika Pejabat dan Masa Depan Demokrasi
-
3 Link DANA Kaget Hari Ini, Anti Gagal Klaim Saldo Gratis untuk Warga Jogja
-
Kantor Kemenkumham DIY Mau Dibangun di Mana? Paku Alam X Beri Bocoran Lokasinya
-
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal