SuaraJogja.id - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta berupaya mengantisipasi terjadinya banjir di titik rawan yang ada di Kota Pelajar. Pihaknya memperbaiki Saluran Air Hujan (SAH) untuk meminimalisasi terjadinya banjir.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) dan Drainase, DPUPKP Kota Yogyakarta, Umi Akhsanti mengatakan perbaikan beberapa SAH tersebut belum sepenuhnya mengatasi banjir di Jogja. Ia menyebut, setidaknya langkah itu dapat mengurangi genangan air.
"Langkah-langkah ini belum bisa menyelesaikan permasalahan banjir. Baru mengurangi sedikit, sebenarnya," kata Umi dihubungi wartawan, Rabu (8/12/2021).
Umi mengatakan salah satu perbaikan SAH yang sudah dilakukan yakni di Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Kotabaru. Perbaikan yang dilakukan adalah penggantian box culvert pada SAH lama yang sebelumnya rusak.
Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Petani Bawang di Galung Paara Curhat Terpaksa Tunda Penanaman
Menurutnya hal itu dianggap menghambat saluran air yang mengalir menjadi tidak lancar. Imbasnya air menggenang ke jalan.
"Nah di situ sudah banjir, karena memang salurannya lama dan sudah banyak yang rusak sehingga tertutup salurannya dan alirannya menjadi tidak lancar. Kemarin sudah diganti dengan box (culvert)," ujarnya.
Selain di Jalan Dr Wahidin, kata Umi perbaikan titik rawan saat banjir pada saluran air hujan juga dilakukan di Terban, Kotabaru. Ditargetkan sebelum pergantian tahun 2022, perbaikan ini sudah selesai.
"Karena (menggunakan) anggaran perubahan, sehingga mulainya juga sudah akhir tahun. Iya, akhir tahun ini kami targetkan selesai," ujar dia.
Selain perbaikan SAH, antisipasi lain juga dilakukan. Di antaranya pemeliharaan rutin dengan membersihkan lumpur atau endapan pada SAH, khususnya di Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH).
Baca Juga: Fly Over Taman Cibodas Tergenang, Begini Penanganan DLH dan Trantib Cibodas
Namun demikian, secara sistem menyeluruh, upaya-upaya tersebut diklaim belum bisa mengatasi banjir yang terjadi di Kota Jogja.
Berita Terkait
-
Apa Itu Topan Vamei? Penyebab Hampir Seluruh Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
-
Akibat Curah Hujan Tinggi dan Genangan Banjir, Jalan Rusak di Kabupaten Kudus Mencapai 116 Km
-
400 Ton Ikan Keramba di Danau Maninjau Mati Mendadak
-
Pemda Diminta Siaga, Ada Potensi Curah Hujan Tinggi di 11- 17 September
-
Darurat! 6 Daerah di Indonesia Diterjang Banjir, Jabodetabek Terendam
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin