SuaraJogja.id - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono masih menyisakan pekerjaan rumah (PR) di akhir masa jabatannya yang akan selesai pada Mei 2022 mendatang. Menanggapi hal itu sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) UGM mendesak rektor menyelesaikan tugasnya dengan melayangkan sejumlah tuntutan.
Menko Bidang Kemahasiswaan BEM KM UGM Wildan Ade Wahid Pramana menerangkan, desakan itu merupakan buntut aksi "Geger Gedhen", yang pada Jumat (10/12/2021) lalu permintaan mahasiswa untuk hearing bersama Rektor UGM batal dilakukan.
"Dari awal kami selalu melayangkan surat untuk bertemu Rektor UGM untuk menginisiasi adanya evaluasi terhadap kinerja menuju momentum lima tahunan. Evaluasi yang dilakukan melalui serangkaian konsolidasi, inventarisasi isu, pembuatan kajian, penyusunan tuntutan yang harusnya dihelat pada 10 Desember 2021, tapi Rektor tidak hadir," ungkap Wildan saat konferensi pers di Zomia Co-Working Space, UGM, Kabupaten Sleman, Sabtu (11/12/2021).
Dalam aksi sebelumnya, mahasiswa menuntut kedatangan Rektor UGM secara daring. Pihaknya tak kunjung mendapat kepastian waktu hingga akhirnya mendatangi kantor Rektorat.
Baca Juga: Soroti Penanganan Kekerasan Seksual di Kampus, BEM KM UGM Tuntut Rektor Ikuti Permendikbud
"Beliau tidak bisa hadir, alasannya sedang berada di Bali dalam acara World Class University. Namun kami minta untuk diberi kepastian karena PR rektor ini menentukan masa depan mahasiswa di UGM," ujarnya.
Aksi tersebut berujung dengan gesekan antara mahasiswa dan SKKK di gedung Rektor. Satu orang mahasiswa menjadi korban dan dilarikan ke rumah sakit.
"Sempat terluka di bagian tangan dan mendapat jahitan. Namun hal itu tidak menjadi persoalan serius. Kemudian kami ditemui Direktorat Kemahasiswaan pak Suharyadi. Setelah itu kami meminta agar pelaksanaan Hearing atas kinerja Rektor ini digelar 14 Desember 2021," katanya.
Dari sejumlah PR yang belum diselesaikan, BEM KM UGM merangkum sedikitnya ada tiga yang mejadi sorotan besar. Di antaranya, pembangunan fasilitas mahasiswa, akademik dan pelayanan mahasiswa, serta pelayanan finansial mahasiswa.
"Tiga hal ini yang dinilai masih bermasalah dan harus menjadi perhatian rektor sebelum masa jabatannya habis," ujar Wildan.
Baca Juga: Sejumlah Pakar Apresiasi Respons Ganjar Pranowo Kirim Bantuan bagi Korban Erupsi Semeru
Sembilan Tuntutan
Maka dari itu BEM KM UGM menuntut beberapa hal, pertama untuk persoalan pembangunan fasilitas kemahasiswaan, pihaknya mendesak agar ada transparansi antara rektor dan mahasiswa terkait pembangunan Gedung Gelanggang Mahasiswa, GOR Pancasila dan juga fasilitas ramah disabilitas.
Berita Terkait
-
Wawancara Khusus: Rahasia Prof Ova Emilia Pimpin UGM di Era AI dan Tantangan Generasi Muda
-
900.000 Mahasiswa Kecanduan Judi Online, Pakar Keuangan dan Investasi Beri Analisanya
-
Psikolog UGM Bagikan Cara Mengurangi Dampak Negatif Stres
-
Sebelum Terpilih Jadi Ketua Kagama, Basuki Hadimuljono dan Budi Karya Sumadi Bersaing Ketat
-
Grand Final PONGO Battleground Valorant Competition Universitas Gadjah Mada: Fakultas Teknik Kalahkan Juara Bertahan!
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
Terkini
-
Kilas Gunungkidul: Kecelakaan Maut Terjadi Selama Libur Lebaran, Seorang Anggota Polisi Jadi Korban
-
Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan
-
Urai Kepadatan di Pintu Masuk Exit Tol Tamanmartani, Polisi Terapkan Delay System
-
Diubah Jadi Searah untuk Arus Balik, Tol Jogja-Solo Prambanan-Tamanmartani Mulai Diserbu Pemudik
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green