Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 17 Desember 2021 | 09:15 WIB
Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas pada Selasa (10/8/2021) pagi. - (SuaraJogja.id/HO-BPPTKG)

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski tidak ada awan panas yang kembali muncul, guguran lava masih terus terjadi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, dalam periode pengamatan Jumat (17/12/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB aktivitas Merapi kembali meningkat. Hal itu terpantau dari intensitas guguran lava yang diluncurkan.

"Teramati guguran lava 8 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/12/2021).

Dalam periode pengamatan kali ini visual gunung cukup terlihat. Cuaca cerah berawan dengan angin bertiup lemah ke arah barat.

Baca Juga: Asap Kawah Sempat Membumbung 300 Meter, Merapi 15 Kali Luncurkan Guguran Lava dalam 6 Jam

"Teramati juga asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100-300 meter di atas puncak kawah," ungkapnya.

Meskipun tidak banyak aktivitas kegempaan juga masih terus terjadi dari Gunung Merapi dalam periode tersebut. Kegempaan itu hanya berasal dari kegempaan guguran sebanyak 34 kali

Sementara jika dibandingkan dengan periode pengamatan sebelumnya atau tepatnya pada Kamis (16/12/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB juga belum teramati kembali kemunculan awan panas. Namun sempat teramati asap kawah bertekanan lemah, sedang berwarna putih dengan intensitas sedang, tebal dan tinggi 50-500 meter di atas puncak kawah.

"Pada periode itu teramati guguran lava pijar 37 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," ungkapnya.

Sejumlah kegempaan yang juga terjadi dalam periode tersebut berasal yang paling banyak dari kegempaan guguran 162 kali, hembusan sebanyak 7 kali, dan tektonik jauh ada 3 kali.

Baca Juga: BPBD Sleman Rencanakan Pelebaran Sejumlah Jalur Evakuasi di Lereng Merapi, Ini Lokasinya

Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro. Lalu sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya," tambahnya.

Masyarakat juga diminta agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.

Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.

Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Load More