SuaraJogja.id - Kasus dugaan penyiksaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta atau Lapas Pakem masih bergulir. Hingga saat ini pun masih belum ada yang ditetapkan sebagai pelaku atas kejadian tersebut.
Kabar terbaru malah ada salah seorang petugas Lapas Pakem yang diketahui menjadi terlapor dalam kasus tersebut justru mendapatkan promosi jabatan.
Satu petugas terlapor yang diketahui berinisial SNE itu bahkan telah dilantik menjadi Kasi Administrasi Keamanan dan Ketertiban Lapas Kelas IIB Wonosari, Gunungkidul. Sebelumnya petugas tersebut menjabat sebagai Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan Lapas Pakem.
Informasi mengenai promosi jabatan itu juga telah dibenarkan oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY Gusti Ayu Putu Suwardani.
"Iya (ada promosi jabatan), memang itu sudah ada SK-nya," kata Ayu saat dihubungi awak media, Kamis (30/12/2021).
Dalam kesempatan ini Ayu mengklaim bahwa SNE telah menjalani pemeriksaan oleh Kanwil Kemenkumham DIY. Dari hasil pemeriksaan itu yang bersangkutan dinyatakan tidak terbukti terlibat dalam dugaan penganiayaan tersebut.
"(SNE) sudah kita periksa dan dari hasil pemeriksaannya pun, dia punya bukti di dalam rekaman kata-kata Vincent (WBP pelapor) itu bahwa memang sebenarnya dia tidak terlibat tapi tersebutkan gitu. Itu yang dijadikan panduan memang berarti tidak ikut terlibat di sana," klaimnya.
Berdasarkan hasil itu, kata Ayu, sudah cukup menjadi bukti. Sehingga selanjutnya dapat digunakan untuk meneruskan SK yang ada.
"Jadi itu jadi bukti kita untuk meneruskan SK yang sudah ada," tandasnya.
Baca Juga: Dua Kali Tinjau Lapas Kelas II B Yogyakarta, ORI DIY Tak Temukan Bukti Kekerasan Fisik
Sementara itu, Ketua ORI DIY Budi Masturi mengaku juga sudah menerima informasi terkait dengan promosi SNE tersebut. Walaupun memang dari Ombudsman sendiri belum meminta klarifikasi secara langsung kepada Kanwil Kemenkumham DIY.
"Kalau secara resmi saya belum tahu dari Kanwil kan mungkin belum ada relevansinya untuk mereka memberitahu kami tapi dari pelapor kami sudah ada info-info itu," ujar Budi.
Budi menuturkan sejauh sepengetahuannya SNE serta empat orang petugas Lapas Pakem lainnya merupakan terlapor atas dugaan kasus penganiayaan WBP itu. Sedangkan statusnya sendiri masih diperiksa dan nonaktif.
Ia menilai bahwa kondisi tersebut membuat ORI DIY harus bisa mempercepat proses penyelesaian Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan (LAHP). Pihaknya juga tidak menutup kemungkinan akan melakukan permintaan informasi terkait hal tersebut kepada Kanwil Kemenkumham DIY.
"Karena hasil klarifikasi itu nanti bisa kita jadikan tambahan di LAHP. Kalau ternyata misalkan kesimpulan kita perannya sangat nyata dan masif itu kan kebijakan seperti itu kan tidak peka dengan rasa keadilan dan sebagainya," ungkapnya.
"Tapi kan itu harus kita klarifikasi dulu. Kita tidak boleh menyimpulkan hanya dari satu pihak. Jadi saya enggak bisa mengomentari lebih jauh sih kalau masalah itu, tunggu LAHP selesai. Namun itu kita catat dan ada kemungkinan kita bisa minta penjelasan juga mengenai itu nanti," sambungnya.
Berita Terkait
-
Update Kasus Penyiksaan di Lapas Pakem, ORI DIY Kini Sedang Susun LAHP
-
Saksi dan Korban Dugaan Penyiksaan di Lapas Narkotika Yogyakarta Bertambah, Jadi 91 Orang
-
Lanjutkan Investigasi, ORI DIY Dalami Keterlibatan Eks KPLP di Kasus Penyiksaan Napi
-
Ungkap Penyiksaan di Lapas Narkotika, Eks Napi Dipukuli Selama 3 Hari Sejak Masuk Bui
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Tragedi Dini Hari! Pria di Sleman Tewas Tertabrak KA Malioboro Express
-
Kasus Penganiayaan Driver Ojol di Sleman: Massa Mengawal, Polisi Bergerak
-
Warga Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Hidup Makin Santuy, Sikat 4 Link Ini!
-
5 Alasan Transportasi Bus Masih Jadi Pilihan untuk Jarak Jauh
-
Ulah Polos Siswa Bikin Dapur SPPG Heboh: Pesanan Khusus Lengkap dengan Uang Rp3.000 di Ompreng!