SuaraJogja.id - Korban dugaan penganiayaan di Lapas Narkotika Kelas II A Yogyakarta masih terus bertambah. Hingga saat ini tercatat sudah ada 91 orang yang terdiri dari saksi dan korban terkait peristiwa tersebut.
"Di dalam grup sekarang sudah ada 91 orang. Itu saksi dan korban. Kalau korban saja, ya separuh lebih itu korban," kata Pendamping hukum warga binaan pemasyarakatan (WBP) Anggara Adiyaksa, saat dihubungi awak media, Senin (22/11/2021).
Bahkan terbaru terungkap ada korban yang masih berstatus tahanan titipan. Dalam artian, korban tersebut belum sepenuhnya menjadi WBP di suatu lembaga pemasyarakatan sebab proses hukum yang masih berjalan.
Anggara menjelaskan korban tersebut diketahui mendapat penyiksaan pada 28 Oktober 2021 lalu. Atau beberapa saat sebelum kasus dugaan penyiksaan WBP di Lapas Pakem tersebut muncul ke permukaan.
"Jadi tahanan titipan kejaksaan itu ternyata ada yang disiksa. Terjadinya 28 Oktober dan ini yang disiksa terakhir," ungkapnya.
Lebih lanjut diterangkan Anggara bahwa tahanan titipan yang menjadi korban penyiksaan terakhir itu terungkap setelah investigasi yang dilakukan oleh Komnas HAM. Ia memastikan bahwa tindak dugaan penyiksaan itu tidak dilakukan oleh oknum kejaksaan sebab tahanan titipan sudah berada di dalam lapas.
"Nggak mungkin kejaksaan itu melakukan kekerasan karena itukan (tahanan) titipannya ada di dalam lapas ya," ujarnya.
Ia menyebut bahwa sejumlah temuan Komnas HAM tersebut juga telah dilaporkan kepada Kantor Perwakilan Ombudsman Repubik Indonesia (ORI) DIY. Untuk selanjutnya akan ditindaklanjuti lebih jauh.
Sementara itu dihubungi terpisah Ketua ORI Perwakilan DIY Budi Masturi membenarkan terjadinya dugaan tindak penganiayaan kepada tahanan titipan. Tindakan itu kurang lebih sama dengan yang diterima oleh WBP saat melapor ke pihaknya beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Dalami Dugaan Penyiksaan di Lapas Narkotika, ORI DIY: Hasil Masih Sejalan dengan Pelapor
"Ya pokoknya yang disebut oleh para pelapor tanggal 1 November 2021 di Kantor Ombudsman DIY lalu kita cek ke lapas dan sejauh ini tidak ada perbedaan keterangan. Tidak ada perbedaan antara yang disampaikan pelapor dengan yang kita temukan di lapangan," ungkap Budi.
Ia masih enggan untuk menjelaskan lebih lanjut terkait dari instansi mana asal tahanan titipan yang diduga dianiaya tersebut.
"Saya belum bisa menyampaikan tapi intinya kami tidak menemukan perbedaan fakta yang kita temukan antara pelapor dengan di lapangan. Sebatas itu aja saya boleh kasih tahu," ujarnya.
Meski begitu, Budi menyebut melihat tindakan yang diduga perpeloncoan pada tahanan titipan itu mengarah ke unsur kekerasan.
"Tahanan titipan yang baru pertama kali masuk seperti kena plonco begitu. Ya kami melihat indikasi ke arah sana (tindak kekerasan)," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan ORI DIY menerima laporan dari sejumlah eks Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta pada Senin (1/11/2021) lalu. Laporan itu terkait dengan dugaan tindakan penyiksaan oleh oknum-oknum di Lapas Pakem tersebut.
Berita Terkait
-
Lanjutkan Investigasi, ORI DIY Dalami Keterlibatan Eks KPLP di Kasus Penyiksaan Napi
-
Ungkap Penyiksaan di Lapas Narkotika, Eks Napi Dipukuli Selama 3 Hari Sejak Masuk Bui
-
Dugaan Kekerasan di Lapas Narkotika, Kemenkumham Minta Petugas Lebih Humanis
-
Kanwil Kemenkumham Belum Temukan Tindakan Sadis di Lapas Pakem, Begini Kata Warga Binaan
-
Dalami Dugaan Penyiksaan di Lapas Narkotika, ORI DIY: Hasil Masih Sejalan dengan Pelapor
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja
-
Berkah Long Weekend, Wisata Jip Merapi Kembali Melejit Meski Sempat Terimbas Isu Demonstrasi
-
Senjata Baru Taman Pintar Yogyakarta: T-Rex Anyar dan Zona Laut Imersif Demi Gaet Pengunjung