SuaraJogja.id - Warga di empat padukuhan terdampak proyek tol dalam Kalurahan Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, sudah menerima pencairan uang ganti untung proyek tol Jogja-Solo.
Total ada sembilan padukuhan di kalurahan itu akan tergusur proyek strategis nasional ini.
Lurah Purwomartani Samiono menerangkan, empat padukuhan yang warganya sudah menerima pencairan ganti untung yakni Temanggal II, Kadirojo I, Kadirojo II, Cupuwatu II.
"Dalam waktu dekat akan ditambah Temanggal I. Ini kan baru musyawarah penetapannya [bentuk ganti untung]," ucapnya, di balai kalurahan Purwomartani, Kamis (30/12/2021).
Sembilan padukuhan yang terdampak tol antara lain Karanglo, Kadirojo I, Kadirojo II, Temanggal I, Temanggal II, Somodaran, Bayen, Babadan, Cupuwatu II.
Samiono mengatakan, bagi warga Kalurahan Purwomartani yang keberatan dengan ganti untung yang diberikan, merasa tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan, bisa menanganinya di pengadilan.
"Untuk saat ini ada sedikitnya dua orang yang menaikkan penanganannya ke pengadilan. Ada yang sudah sampai di tingkat kasasi lalu menerima putusan. Yang satu lagi sampai sekarang belum ada pengumuman," kata dia.
Sampai saat ini, mayoritas warga sudah mendukung proyek tol ini. Termasuk dirinya sendiri, yang turut harus menerima sawah seluas 300 meter persegi miliknya akan diratatanah untuk menjadi tol.
"Nominal [ganti untung] sudah ada kenaikan sekitar 20 persen dari harga transaksi umum," ucapnya.
Baca Juga: Kampus dan SMK di Sleman Terdampak Tol Jogja, Ini Langkah yang Disiapkan
Sependek pengetahuan Samiono, padukuhan yang wilayahnya paling banyak terdampak tol adalah Temanggal II.
Untuk fasilitas sosial dan umum terdampak mulai dari satu sekolah dasar, satu makam, satu musala.
Terkait proses ganti untung ini, pihak kalurahan berharap pemangku kepentingan yang memiliki kapasitas menangani tol, bisa secara otomatis nantinya memperbaiki kembali sarana prasarana, salah satunya jalan.
"Setelah pembangunan tol harus diperbaiki. Pasti banyak jalan kampung, desa, kabupaten yang rusak terkena alat berat. Termasuk saluran irigasi yang rusak, agar dikembalikan," pinta dia.
Kepala Bidang Pengadaan Tanah dan Pengembang, Kantor Wilayah BPN DIY Margaretha Elya Lim Putraningtyas mengatakan, wilayah Temanggal I, ada 109 bidang yang terdampak dengan 112 pihak yang berhak (PYB).
Semua bidang tanah tersebut telah melewati tahap identifikasi, inventarisasi, appraisal. Total ganti untung yang akan dibayarkan kepada warga Temanggal I sekitar Rp125 miliar.
Berita Terkait
-
Tak Ada Penolakan, Warga Terdampak Tol Jogja-Solo Mulai Musyawarah Bentuk Ganti Untung
-
Bakal Terdampak Tol Jogja-Solo, Harga Tanah di Klaten Meroket hingga Rp2,5 Juta per Meter
-
Terdampak Tol Jogja-Solo, Miliarder Dadakan di Klaten Ini Bangun Musala bagi Petani
-
Mayoritas Lahan Persawahan di Purwomartani Terdampak Tol, Ada Warga Terima Rp12 Miliar
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
Terkini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Masih Sakit, Jokowi Paksakan Diri ke Reuni UGM: Kalau Nggak Datang Nanti Rame Lagi!
-
Tiba di UGM, Jokowi Tebar Senyum di Reuni Guyub Rukun, Nostalgia di Tengah Badai Ijazah Palsu