SuaraJogja.id - Sebelum vaksinasi anak, orang tua tak membutuhkan persiapan khusus untuk anak-anak mereka. Berikut pakar UGM memberikan tips menjelang vaksinasi anak usia 6-11 tahun, yang kini dilaksanakan di sejumlah daerah Indonesia.
Pakar Virologi dan Imunologi dari UGM, dr Mohammad Saifudin Hakim, mengatakan, tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan menjelang vaksinasi Covid-19 pada anak. Namun demikian, anak perlu diberi pengertian untuk menjaga kesehatan secara umum. Misalnya, cukup istirahat sebelum pemberian vaksin, menjaga pola makan, dan tidak melakukan aktivitas berat seperti bermain berlebihan.
"Hal-hal tersebut harus dijaga supaya kondisi badan tetap sehat dan bugar saat pemberian vaksinasi," terang dosen FKKMK UGM ini, Jum'at (7/1).
Selain itu, Hakim menghimbau orang tua untuk menginformasikan secara jelas kepada petugas kesehatan terkait kondisi kesehatan anak. Misalnya terkait riwayat alergi, riwayat pengobatan sebelumnya dan lainnya.
Hakim menyampaikan efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) secara umum ada yang sifatnya lokal seperti nyeri atau bengkak di tempat suntikan. Selain itu, juga yang bersifat sistemik seperti demam. Kondisi demam merupakan bentuk respons tubuh dalam membentuk antibodi.
Sementara terkait kasus meninggalnya dua anak di Bone dan Jombang usai vaksinasi Covid-19, Hakim menjelaskan bahwa Komnas KIPI telah melakukan investigasi bahwa kedua kasus tersebut tidak disebabkan oleh vaksin Covid-19. Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak takut untuk memberikan vaksin Covid-19 pada anak. Karena adanya laporan kejadian semacam ini akan ditindaklanjuti oleh Komnas atau Komda KIPI untuk memastikan pelayanan vaksinasi Covid-19 tetap berjalan secara optimal.
Ia kembali menekankan setiap ada kejadian serius pascaimunisasi, Komnas dan Komda KIPI akan melakukan investigasi untuk melihat adanya hubungan sebab-akibat kejadian tersebut dengan vaksin. Sebab, KIPI adalah semua kejadian tidak diinginkan yang muncul setelah pemberian vaksin. Namun begitu, kejadian yang timbul belum tentu disebabkan oleh vaksin.
"KIPI adalah semua kejadian yang timbul setelah vaksin, tetapi belum tentu disebabkan oleh vaksin. Hal ini yang perlu dipahami oleh masyarakat umum sehingga tidak perlu terburu-buru menyimpulkan bahwa kejadian serius tersebut pasti disebabkan oleh vaksin Covid-19," paparnya.
Baca Juga: Dairi Targetkan 40 Ribu Anak Usia 6-11 Tahun Divaksin Covid-19
Berita Terkait
-
Dairi Targetkan 40 Ribu Anak Usia 6-11 Tahun Divaksin Covid-19
-
Dinkes Kota Jogja Percepat Vaksinasi Anak, 14 Ribu Anak 6-11 Tahun Sudah Tervaksin
-
Bantul Targetkan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Selesai Pertengahan Januari
-
Ramai Metaverse, Bagaimana Prospek Pembelian Tanah Virtual? Begini Penjelasan Pakar UGM
-
Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Bintan Sudah 50 Persen
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Ini Cara Jitu Klaim DANA Kaget & Ciri-Ciri Tautan Palsu
-
Ansyari Lubis Ungkap Resep Kemenangan PSS: Disiplin Bertahan dan Serangan Balik Jadi Momok Lawan
-
PSS Sleman Menggila, Modal Penting Raih Mimpi Promosi ke Super League
-
DIY Darurat PHK, Apindo: Subsidi Upah Harus Lebih Besar dan Panjang
-
Rp5,4 Miliar untuk Infrastruktur Sleman: Jembatan Denokan Hingga Jalan Genitem Kebagian Dana