SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta masih urung melaksanakan vaksinasi booster yang telah diperbolehkan 12 Januari 2022 mendatang. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sudah mendata masyarakat lanjut usia (lansia) untuk vaksin booster, kendati demikian pihaknya masih fokus menyelesaikan vaksin anak 6-11 tahun.
Kepala Dinkes kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani menjelaskan, informasi yang ia terima dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), jenis vaksin ketiga atau booster itu adalah homolog sesuai dosis pertama dan kedua, serta heterolog dengan moderna setengah dosis.
"Untuk pelaksanaanya sampai saat ini menunggu dari Kemenkes, belum ada ketentuannya. Namun sasaran masih ke lansia dan juga Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS itu," terang Emma dihubungi wartawan, Selasa (11/1/2022).
Ia mengatakan lansia yang sudah lebih dari 6 bulan menerima vaksin dosis dua di Jogja berjumlah 24 ribu orang.
Emma menjelaskan, Kota Jogja menjadi salah satu daerah yang diizinkan melaksanakan booster vaksin untuk masyarakat umum. Pasalnya, capaian vaksin telah melampaui persyaratan. Meliputi, 70 persen bagi masyarakat umum, dan 60 persen bagi lansia.
"Memang dari pusat sudah mengizinkan booster pada 12 Januari. Tapi, bukan berarti dilaksanakan hari itu juga, karena kita harus persiapan-persiapan dulu. Suratnya secara resmi juga belum ada," ujar dia.
Sembari menanti kejelasan distribusi vaksin booster, pihaknya memilih fokus untuk menyelesaikan vaksinasi Covid-19 bagi anak 6-11 tahun yang kini menjadi prioritas utamanya, di tengah rencana pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Sehingga, siswa harus terlindungi semua dengan target 41 ribu anak.
"Kita sekarang masih konsentrasi untuk anak-anak dulu, dosis pertama dan kedua, agar yang belum terlindungi itu bisa diselesaikan dulu. Itu prioritasnya," ujar dia.
Namun, Emma meyakini, dengan pelaksanaan vaksinasi berbasis sekolah, layaknya program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), proses untuk usia 6-11 tahun itu tidak akan membutuhkan waktu panjang. Ia mematok target pada Februari mendatang mampu diselesaikan.
Baca Juga: Pemda DIY Disebut Tak Transparan, LBH Jogja Buka Rumah Aduan bagi PKL Malioboro
"Semoga bisa kita selesaikan dalam waktu dekat untuk vaksinasi anak 6-11 tahun itu. Harapannya Januari akhir selesai dosis pertama, kemudian dosis keduanya selang sebulan, atau Februari selesai," kata Emma.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
Terkini
-
Efek Prabowo: Pacuan Kuda Meledak! Harga Kuda Pacu Tembus Miliaran
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!