SuaraJogja.id - Relokasi PKL Malioboro menjadi polemik belakangan ini. Pemerintah memutuskan relokasi dengan alasan untuk menata Malioboro, sedangkan para pedagang merasa dirugikan karena kehilangan lokasi strategis dagangannya.
Penataan Malioboro sendiri rupanya sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu, seperti terlihat dalam unggahan Komunitas Malam Museum di akun Instagram @malamuseum, Rabu (19/1/2022).
Mereka membagikan potret jadul Malioboro sekitar 50 tahun lalu. Suasana jalan ikonik Kota Jogja itu sudah tampak cukup ramai kendaraan.
Di satu sisi terlihat kendaraan terparkir, sedangkan di seberangnya ada jalur yang tampaknya digunakan dan pengguna kendaraan tak bermotor. Sementara itu di bagian tengah pengguna mobil dan sepeda motor melintas seperti biasa.
Baca Juga: Viral Parkir Bus di Sekitar Malioboro Sampai Rp350 Ribu, Sandiaga Uno Langsung Minta Tindak Tegas
Dalam keterangan Malam Museum, mereka mengunggah potret tersebut dengan menyinggung relokasi PKL sebagai upaya menata Malioboro.
"Tata-Menata Malioboro.
Mungkin beberapa hari terakhir ini #SobatBudaya melihat atau membaca pemberitaan media terkait PKL Malioboro akan direlokasi dan ditempatkan dalam titik tertentu. Kebijakan ini sepertinya akan terlaksana akhir Januari atau selambat-lambatnya awal Februari mendatang," tulis pengelola akun.
Menurut yang mereka jelaskan, penataan Malioboro sudah sering terjadi sejak zaman dulu, termasuk ketika potret jadul yang mereka unggah ini diabadikan pada sekitar 1970-an.
"Sesungguhnya urusan tata-menata Malioboro ini sudah sering terjadi. Seperti foto di atas yang diambil sekitar tahun 1970an-1980an," ungkapnya.
Malam Museum juga memberi penjelasan soal penataan Malioboro, yang dibagi menjadi tiga lajur saat itu.
"Penataan tahun 1970an ini mencoba membagi Malioboro ke dalam 3 lajur jalan. Sisi sebelah timur itu diperuntukkan untuk pejalan kaki dan parkir, sisi tengah untuk kendaraan cepat seperti mobil dan motor, lalu sisi barat untuk kendaraan lambat seperti andong, becak, dan sepeda," terang Malam Museum.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Demo di Malioboro Februari 2025
-
Wajah Baru Malioboro: Revitalisasi Selesai, Pedagang Teras Malioboro 2 Buka Lapak!
-
Drama Relokasi Teras Malioboro 2: Pedagang Tridharma Vs Pemda, Siapa yang Menang?
-
Apa Itu Lintang Kemukus yang Muncul di Langit Malioboro?
-
'Banyak Bajingan Demo di Tugu Jogja', Warganet Nyaris Tergocek, Ternyata Maksud Sebenarnya Sarat Adab
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!