SuaraJogja.id - Jaringan Kulon Progo Bergerak menyoroti sejumlah kasus kekerasan seksual (KS) di wilayah Bumi Binangun dalam beberapa waktu terakhir. Kelompok yang terdiri dari aliansi beberapa Ormas dan NGO itu mendorong semua pihak untuk melakukan langkah-langkah konkrit dari pencegahan, pemantauan hingga penanganan kasus kekerasan seksual di Kulon Progo.
PIC narahubung Jaringan Kulon Progo Bergerak, Nining tidak menampik bahwa munculnya kasus-kasus kekerasan seksual di Kulon Progo belakangan ini memprihatinkan banyak pihak. Terlebih kasus KS sekarang dapat terjadi berbagai tempat yang sebelumnya dianggap aman.
"Kasus kekerasan seksual pada anak bisa terjadi di rumah sendiri, tempat umum bahkan di lembaga pendidikan yang selama ini kita anggap sebagai tempat aman bagi tumbuh kembang anak," kata Nining saat dikonfirmasi awak media, Kamis (20/1/2022).
Disampaikan Nining, bahkan beberapa kasus kekerasan seksual khususnya pada anak pelakunya malah orang terdekat. Baik dari tetangga, teman hingg pembimbing belajarnya.
Baca Juga: Waspada! Masuk Siklus 6 Tahunan, Dinkes Kulon Progo Prediksi Lonjakan Kasus DBD Tahun 2022
"Ada juga kasus lain, pelakunya orang yang baru dikenal lewat media sosial," imbuhnya.
Lebih miris lagi, tak jarang justru korban yang disalahkan atas kejadian yang menimpanya sendiri. Ia menilai minimnya pemahaman masyarakat tentang literasi hukum, HAM, kesetaraan dan pola relasi sosial yang berkeadilan gender punya andil besar terbangunnya presepsi masyarakat itu.
Persepsi yang cenderung menyalahkan korban serta menilai perbuatan pelaku seakan-akan hanya melakukan tindakan aib biasa. Malah kemudian justru cenderung ditutupi.
"Apalagi kalau pelakunya adalah orang terpandang, tokoh masyarakat atau memiliki jabatan tertentu, seringkali dengan alasan melindungi aib korban, malah banyak yang melindungi pelaku dari jerat hukum dan sanksi sosial," ungkapnya.
Prihatin dengan kondisi tersebut, Jaringan Kulon Progo Bergerak merasa perlu menjadi barisan pelopor yang fokus pada upaya untuk menghentikan kekerasan seksual khususnya di wilayah Kulon Progo.
Baca Juga: Dua Pekan di Januari 2022, Dinkes Kulon Progo Sudah Catat 116 Kasus Demam Berdarah
Jaringan Kulon Progo Bergerak sendiri terdiri atas LKiS, Mitra Wacana, PKBI Kulon Progo, PBKP, JarikROGO, HWDI Kulon Progo.
Berita Terkait
-
Apa Itu Somnophilia? Kelainan Seksual Diduga Diidap Dokter PPDS yang Perkosa Keluarga Pasien
-
Menteri PPPA Desak Priguna Dihukum Berat: Tak Ada Satu pun Perempuan Pantas Alami Kekerasan Seksual!
-
Dokter Biadab! Bius Pasien Lalu Rudapaksa, Amarah Publik Memuncak!
-
Dokter Residensi Bandung Perkosa Pasien: Visum Ungkap Fakta Mencengangkan!
-
Cabuli Mahasiswi, Legislator PKB Geram Aksi Predator Seks Guru Besar UGM: Jangan Dikasih Ampun!
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD