"Belum ada kepikiran. Karena waktu itu kita gak ngerti juga kalau itu namanya pelecehan mungkin ya," ucapnya.
Anggun tak pernah mengira bahwa pemilik kosan yang ia huni adalah pelaku pelecehan terhadap dirinya dan teman-temannya. Sebab selama ini bapak kos yang mereka kenal adalah orang yang ramah, bersifat kekeluargaan dan sudah saling mengenal dengan keluarga penghuni kos.
Kenapa Kos Rawan?
Indekos yang menjadi tempat tinggal kedua bagi para perantau idealnya menjadi tempat yang aman bagi mereka untuk melepas penat dan berlindung. Namun, Dewan Pembina HopeHelps Universitas Indonesia (UI) Prilia Kartika Apsari menyebutkan, dalam ringkasan tahunan HopeHelps Chapter UI dijumpai bahwa, sepanjang Mei 2020-Juni 2021 terdapat 31 kasus laporan kekerasan seksual yang diterima oleh Bidang Advokasi HopeHelps UI.
Baca Juga: Kasus Pelecehan Mahasiswi Unsri, Polda Sumsel Limpahkan Berkas Dua Tersangka ke Kejaksaan
Dari data itu, sebanyak 11 kasus terjadi di luar kampus. Sebanyak empat kasus di antaranya terjadi di indekos dan tiga kasus kekerasan seksual terjadi di rumah korban atau pelaku.
“Tidak hanya secara daring, ranah privat seperti indekos, rumah, atau kamar juga menjadi tempat kejadian kekerasan seksual. Dengan adanya pandemi Covid-19, terdapat juga banyak korban yang tidak bisa pergi dan terpaksa untuk berada di dalam ruang tertutup bersama pelaku,” kata dia dalam ringkasan tahunan HopeHelps UI 2021.
Direktur Rifka Annisa Women's Crisis Center (RAWCC) Defirentia One mengungkap, dalam data survei awal tahun kepada responden beberapa kampus di DIY terungkap, ada sebanyak 267 kasus kekerasan seksual dalam lima tahun belakangan, 130 kasus di antaranya memakan mahasiswa sebagai korbannya. Kabar sedih lainnya, mayoritas dari korban merupakan perantau.
Dalam riset RAWCC 2021 awal di Jogja, diketahui pula 41% peristiwa kekerasan seksual terjadi di tempat tinggal mereka. Mulai dari kos, asrama dan lainnya.
"Kebanyakan kekerasan seksual yang terjadi di kos itu dalam relasi pertemanan, pacaran. Ada juga penyintasnya teman satu organisasi, relasi kuasa, bujuk rayu. Penyintas diajak pelaku ke kosan dengan dalih rapat, urusan, mampir, istirahat dulu, capek lalu 'Istirahat dulu di kosanku'," ujar One, Rabu (12/1/2022).
Baca Juga: Buka Posko Pengaduan Kekerasan Seksual, Nasdem Beri Dampingan Hukum Hingga Layanan Kesehatan
Lebih lanjut One menjelaskan, kos yang rawan menjadi lokasi kekerasan seksual karena terlalu tertutup atau malah terlalu terbuka sehingga orang asing sangat mudah untuk memasukinya. Kedua bentuk kos tersebut sama-sama punya kontribusi memberikan celah terjadinya kekerasan seksual.
Kos dengan induk semang punya kontrol sosial lebih mudah, ketimbang kos yang penghuninya sangat individualis dan induk semangnya terpisah dengan kos. Kos yang terpisah dengan induk semang punya tantangan dalam hal pelaporan peristiwa.
"Banyak kasus yang ketika minim kontrol sosial entah dengan sesama penghuni atau induk semang, kejadian [buruk kepada anak kos] itu akan tertutup. Karena penyintas jadi tidak bisa mendapatkan pertolongan pertama," ujarnya.
Pada kebanyakan kekerasan seksual yang terjadi di kos-kosan, terjadi dalam relasi pertemanan, pacaran. Pelaku dan penyintas merupakan teman satu organisasi.
"Ada relasi kuasa yang saat ini termanifestasi dalam bentuk bujuk rayu. Atau yang bentuknya si penyintas diajak pelaku ke kosan dengan dalih rapat, urusan, mampir istirahat dulu," ungkap One.
Laki-laki Jadi Mayoritas Pelaku, Relasi Kuasa Bukan Soal Moral
Berita Terkait
-
Kisah Korban Kekerasan Seksual, Trauma yang akan Dibawa sampai Mati
-
Soroti Kasus Kekerasan Seksual, Jaringan Kulon Progo Bergerak Dorong Semua Pihak Lakukan Langkah Konkrit
-
Dugaan Kekerasan Seksual, Appridzani Mahasiswa Pascasarjana UGM Dilaporkan ke Polda Jatim
-
Meski Prevalensi Kasus Kekerasan Seksual Menurun, Menteri PPPA Tegaskan RUU TPKS Harus Tetap Disahkan
Tag
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Penggugat Tolak Mediasi Soal Ijazah Jokowi di PN Sleman, Kuasa Hukum UGM Bilang Begini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?
-
90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus
-
Kebakaran Pabrik Garmen di Sleman: Buruh Terancam PHK, Koalisi Rakyat Jogja Geruduk DPRD DIY
-
Selamatkan Industri Ekspor! Strategi Jitu Hadapi Gempuran Tarif AS: TKDN Jadi Kunci?